Pasar Karbon Global Kembali Lesu di Agustus 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penurunan Kinerja Pasar Karbon Global pada Agustus 2025

Pasar karbon global menunjukkan penurunan kinerja sepanjang bulan Agustus 2025 setelah sebelumnya mengalami pemulihan pada bulan Juli. Hal ini terlihat dari turunnya pasokan dan permintaan kredit karbon secara bulanan. Laporan yang dirilis oleh tim penulis Joy Foo, Layla Khanfar, dan Kyle Harrison dari BloombergNEF menunjukkan bahwa penerbitan kredit karbon selama Agustus mencapai 7,8 juta ton setara karbon dioksida (CO₂e). Angka ini lebih rendah 37% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 12,4 juta ton CO₂e.

Selisih antara total penerbitan kredit karbon pada tahun 2024 dan 2025 semakin melebar. Total penerbitan kredit karbon dari Januari hingga Agustus 2025 lebih rendah 18% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024. Angka ini menyentuh level terendah sejak 2020.

Proyek penghindaran deforestasi menjadi sumber utama kredit karbon selama Agustus 2025, diikuti oleh proyek pembangkit energi dan penangkapan emisi. Proyek REDD+ menjadi penyumbang terbesar dalam pemasokan kredit karbon bulan ini dengan volume sebesar 4,2 juta kredit. Malaysia dan Paraguay menjadi negara-negara yang menerbitkan 100% kredit karbon REDD+, dengan kontribusi masing-masing sebesar 37% dan 26% dari total pasokan.

Menurut laporan BloombergNEF, seluruh pasokan kredit karbon Malaysia berasal dari proyek konservasi Hutan Hujan Kuamut. Proyek ini menjadi sumber kredit terbesar selama Agustus dengan volume sebesar 1,6 juta ton setara karbon.

Sementara itu, pasokan kredit karbon dari proyek pembangkit energi mengalami penurunan sebesar 50% menjadi hanya 1,6 juta ton. Selain itu, total volume kredit karbon yang dipensiunkan atau digunakan setelah dibeli juga turun sebesar 17% menjadi 9,6 juta ton CO₂e pada Agustus 2025. Angka ini membuat total pembelian kredit karbon mencapai 98,9 juta selama Januari hingga Agustus 2025, turun 7% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.

Berdasarkan laporan tersebut, proyek pembangkit energi murah masih menjadi kredit karbon yang paling diminati. Sektor ini berkontribusi pada separuh kredit yang dipensiunkan selama Agustus, terutama di India dan Tiongkok. Porsi kredit yang diperoleh oleh India mencapai 98%, sedangkan Tiongkok mencapai 76%.

Dalam hal pembelian kredit karbon terbesar selama Agustus 2025, perusahaan pengiriman Jepang Yamato Transport menjadi pelaku utama dengan volume sebesar 2,1 juta ton setara karbon. Volume pembelian Yamato 3,8 kali lebih tinggi dibandingkan Lenovo yang mencapai 600.000 ton, dan 7 kali lebih besar daripada Bayer AG yang memiliki volume 300.000 ton setara karbon dioksida.

Perlu dicatat bahwa penurunan kinerja pasar karbon ini bisa menjadi indikator penting bagi kebijakan lingkungan dan strategi perusahaan dalam menjaga keberlanjutan. Dengan data yang terus berkembang, penting bagi pemangku kepentingan untuk memantau tren ini agar dapat merancang langkah-langkah yang tepat untuk mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.