
Isu Ijazah Palsu Jokowi dan Keterlibatan Berbagai Pihak
Beberapa pihak yang terkait dengan isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah diungkap oleh Ade Armando, seorang tokoh PSI yang juga loyalis dari Jokowi. Menurutnya, ada beberapa kelompok atau individu yang diduga memiliki kepentingan dalam menjaga isu ini agar tetap menjadi perbincangan publik.
Ade menunjuk PDIP sebagai salah satu partai yang mungkin terlibat. Selain itu, ia juga menyebut Partai Demokrat, kelompok pendukung Anies Baswedan, serta kelompok Social Justice Warriors (SJW) sebagai pihak-pihak yang turut berperan. Bahkan, ia mengatakan bahwa AS juga bisa menjadi bagian dari kekuatan besar yang mendukung isu tersebut.
Dalam wawancara yang disiarkan melalui program Kompas TV, Ade mengungkapkan dugaannya tersebut. Ia menjelaskan bahwa kemungkinan besar PDIP terlibat dalam isu ini. Selanjutnya, ia menyebut kelompok 212 yang terkait dengan Anies Baswedan, serta kelompok Roy Suryo yang sering dikaitkan dengan Partai Demokrat.
Ade juga menyebut bahwa pihak asing seperti Amerika Serikat mungkin memiliki peran dalam isu ini. Ia menambahkan bahwa kelompok SJW sedang aktif bergerak untuk menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap demokrasi. Meskipun begitu, Ade memastikan bahwa semua pernyataannya masih berupa dugaan belaka.
Selain itu, Ade juga mengakui bahwa Jokowi tidak pernah memperlihatkan ijazahnya secara umum. "Ijazah Pak Jokowi itu enggak pernah dinaiki, tidak pernah dipertunjukkan kok," ujarnya. Hal ini membuat isu tentang ijazah palsu semakin ramai dibicarakan.
Pendapat Roy Suryo Mengenai Ijazah Jokowi dan Gibran
Roy Suryo, mantan anggota DPR dan politisi Partai Demokrat, juga menyampaikan pandangannya mengenai isu ijazah palsu Jokowi. Menurutnya, baik Jokowi maupun putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI, diduga tidak memiliki ijazah asli dari universitas tempat mereka kuliah.
Roy percaya bahwa kedua orang tersebut lulus dari universitas dengan ijazah yang palsu. Ia menegaskan bahwa semakin hari, semakin banyak bukti-bukti yang menunjukkan hal tersebut. Dengan menggunakan frasa "Like father like son" dalam bahasa Inggris, Roy menyatakan bahwa sifat dan tindakan ayah dan anak serupa.
Ia juga menggunakan ungkapan dalam bahasa Jawa, yaitu "Kacang mongsoo ninggalno lanjaran", yang artinya buah tidak jauh jatuh dari pohonnya. Ini menunjukkan bahwa jika Jokowi diduga memiliki ijazah palsu, maka kemungkinan besar Gibran juga memiliki ijazah yang sama.
Masyarakat dan Reaksi Publik
Isu ini telah menjadi topik hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak orang mulai mempertanyakan kredibilitas Jokowi sebagai pemimpin negara. Beberapa pihak menilai bahwa isu ini bisa memengaruhi citra dan kredibilitas presiden. Namun, hingga saat ini, belum ada bukti konkret yang dapat membuktikan bahwa ijazah Jokowi adalah palsu.
Pihak yang mendukung Jokowi menilai bahwa isu ini hanya upaya untuk mencoreng reputasi presiden. Mereka menekankan bahwa Jokowi telah membuktikan kemampuannya melalui berbagai program pemerintahan selama dua periode. Namun, bagi pihak yang tidak setuju, isu ini tetap menjadi pertanyaan besar yang perlu dijawab.
Meski demikian, hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari Jokowi atau pihak terkait yang menjelaskan lebih lanjut mengenai isu ini. Semua yang disampaikan oleh Ade Armando dan Roy Suryo masih berupa dugaan dan pendapat pribadi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!