Zulhas: 48 Juta Ton Makanan Terbuang Setiap Tahun di RI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Angka Makanan Terbuang yang Mengkhawatirkan

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas, mengungkapkan bahwa Indonesia menempati posisi kedua di dunia dalam hal jumlah makanan yang terbuang setiap tahunnya. Angka yang disebutkan mencapai 48 juta ton, dengan nilai ekonomi yang sangat besar, yaitu sekitar Rp 300 triliun.

Zulhas menjelaskan bahwa angka ini sangat signifikan karena bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan 28 juta penduduk Indonesia. Ia menyampaikan pernyataannya dalam acara PAN Awards di Dome Senayan Park, Jakarta Pusat, pada Minggu (25/8). Dalam kesempatan tersebut, ia meminta masyarakat khususnya kader PAN untuk tidak menyisakan makanan saat mengonsumsinya.

Pentingnya Kesadaran untuk Tidak Mubazir

Menurut Zulhas, penting bagi setiap individu untuk mulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. Ia menyarankan agar orang-orang mengambil nasi dan lauk secukupnya agar tidak ada sisa makanan yang terbuang. "Jangan mubazir, jangan menyisakan makanan, mari kita mulai dari kita, dari meja makan kita," ujarnya.

Ia memberikan contoh dua anak yang viral karena mengambil sisa makanan usai upacara HUT ke-80 RI, yaitu Samsul dan Khaidir. Zulhas menilai kedua anak tersebut dapat menjadi teladan bagi para pejabat dan masyarakat luas. Meskipun masih muda, mereka memiliki kesadaran tinggi untuk menjaga rezeki yang diberikan Tuhan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Penghargaan untuk Anak-anak Teladan

Dalam acara tersebut, Zulhas memberikan penghargaan berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp 10 juta kepada Samsul dan Khaidir. Selain itu, ia juga berjanji akan menyekolahkan keduanya agar cita-cita mereka menjadi polisi dapat terwujud. Ini merupakan bentuk apresiasi atas tindakan mereka yang dianggap sangat positif.

Semangat untuk Mengubah Budaya

Zulhas menegaskan bahwa jika seseorang tidak bisa melihat masalah yang lebih besar, maka mulailah dari hal-hal kecil seperti yang dilakukan oleh Samsul dan Khaidir. Ia menilai bahwa kesadaran untuk tidak menyia-nyiakan makanan adalah langkah awal yang penting dalam membangun budaya yang lebih baik.

Dengan demikian, Zulhas mengajak seluruh masyarakat untuk belajar dari tindakan dua anak tersebut. Ia percaya bahwa dengan kesadaran yang sama, Indonesia dapat mengurangi angka makanan terbuang dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.