Warga Jalur Wisata Baturraden Protes Jalan Rusak dengan Tanam Pisang

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Warga Banyumas Kembali Protes dengan Menanam Pohon Pisang di Jalan Rusak

Warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali melakukan aksi protes terhadap kondisi jalan yang rusak parah. Kali ini, mereka memilih cara unik dengan menanam pohon pisang di Jalan Raya Baturraden Timur. Aksi ini dilakukan oleh warga Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, pada Minggu (24/8/2025). Sebelumnya, warga juga pernah melakukan protes serupa dengan memasang pot tanaman di ruas jalan Desa Banteran.

Aksi penanaman pohon pisang dilakukan secara gotong-royong. Salah satu warga, Rusin, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB. Ia mengatakan bahwa kerusakan jalan sudah berlangsung selama dua tahun terakhir. Perbaikan hanya dilakukan dengan menambal lubang-lubang kecil, namun kondisi jalan tetap tidak membaik.

Rusin menambahkan bahwa kerusakan jalan alternatif menuju kawasan wisata Baturraden telah menjadi masalah lama. "Rusak seperti ini sudah hampir dua tahunan. Belum lama pernah ditambal, sekitar setahun yang lalu, tapi rusak lagi," ujarnya. Ia meminta pemerintah kabupaten segera melakukan perbaikan total terhadap jalan tersebut. "Harapannya dibetulkan secepatnya, karena bikin motor rusak. Apalagi ini menuju ke jalur wisata ke Baturraden, malu-maluin," katanya.

Respons Pemerintah Kabupaten Banyumas

Menanggapi keluhan warga, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas, Kresnawan, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengusulkan anggaran perbaikan jalan ke pemerintah pusat. "Kami mengusulkan ke pemerintah pusat, dengan program IJD (Inpres Jalan Daerah). Ini sedang proses, semoga tahun ini terealisasi," jelas Kresnawan.

Sementara itu, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, mengakui bahwa anggaran untuk perbaikan jalan terbatas akibat efisiensi anggaran. Namun, ia menegaskan bahwa perbaikan jalan tetap akan dilakukan secara bertahap. "Bukan tidak mau memperbaiki, tapi dana dari pusat dipangkas semua. Tapi khusus untuk Banyumas tiada hari tanpa perbaikan jalan. Saya berupaya meskipun tambal, termasuk irigasi dan penerangan, tapi tidak mungkin langsung serentak, bertahap," kata Sadewo.

Aksi Serupa Sebelumnya

Sebelumnya, pada Rabu (9/4/2025), warga juga melakukan aksi serupa dengan memasang pot tanaman di tengah jalan Desa Banteran, Kecamatan Sumbang. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas kerusakan jalan yang telah berlangsung lama. Jalan tersebut merupakan salah satu akses penting menuju kawasan wisata Baturraden.

Aksi warga ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap pemerintah yang dinilai lambat dalam merespons masalah infrastruktur. Penanaman pohon pisang dan penggunaan pot tanaman menjadi cara unik untuk menarik perhatian pihak berwenang agar segera melakukan tindakan nyata.

Beberapa warga juga menyampaikan kekhawatiran tentang dampak kerusakan jalan terhadap ekonomi daerah. Jalan yang rusak tidak hanya membahayakan keselamatan pengendara, tetapi juga mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata Baturraden.

Dengan adanya aksi-aksi protes ini, diharapkan pemerintah kabupaten dapat lebih responsif dalam menangani masalah infrastruktur. Masyarakat berharap agar perbaikan jalan dilakukan secara menyeluruh dan tidak hanya sebatas tambal sulam. Dengan begitu, kondisi jalan dapat kembali layak digunakan dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta pariwisata di wilayah tersebut.