
Program Inspektur Pangan Cilik Diperluas di Kota Tangerang
Sebanyak 20 persen jajanan sekolah di Kota Tangerang dinyatakan tidak layak dikonsumsi oleh anak-anak. Hasil ini diperoleh dari survei sampling yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat beberapa waktu lalu. Angka tersebut menunjukkan adanya masalah serius terkait kualitas makanan yang beredar di lingkungan sekolah, yang dapat membahayakan kesehatan para siswa.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemerintah Kota Tangerang kembali melaksanakan Pelatihan Inspektur Pangan Cilik di Puspemkot Tangerang pada hari Senin (25/8). Sebanyak 50 sekolah turut serta dalam pelatihan yang ditujukan kepada pelajar usia 9-12 tahun. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan siswa dalam memantau kualitas makanan yang tersedia di sekolah mereka.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa program ini telah rutin dilaksanakan sejak tahun lalu. Tujuannya adalah untuk melatih anak-anak menjadi Inspektur Pangan Cilik di sekolah masing-masing. Dengan demikian, siswa akan memiliki peran aktif dalam pengawasan makanan yang beredar di lingkungan sekolah.
Inspektur Pangan Cilik dibentuk sebagai inovasi dalam upaya pengawasan makanan. Program ini juga menjadi salah satu strategi penting dalam menghadapi potensi makanan atau jajanan yang tidak memenuhi standar kesehatan. Beberapa hal yang menjadi perhatian utama adalah adanya zat berbahaya, pewarna, dan pengawet yang masih digunakan dalam produk makanan yang dijual di sekitar sekolah.
Dini menambahkan bahwa para Inspektur Pangan Cilik nantinya akan diberikan tugas untuk membantu pihak sekolah melakukan pengawasan terhadap makanan yang tersedia. Selain itu, mereka juga akan memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat, khususnya terkait konsumsi makanan yang aman dan bergizi kepada teman-temannya di sekolah.
Program ini dirasa sangat penting karena melibatkan para siswa secara langsung dalam proses pengawasan. Dengan begitu, pengetahuan tentang kesehatan dan keamanan pangan bisa menyebar lebih luas. Siswa yang terlibat dalam program ini juga diharapkan menjadi agen perubahan positif di lingkungan sekolah mereka.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya memilih makanan yang sehat dan aman. Dengan pengetahuan yang cukup, siswa dapat lebih selektif dalam memilih jajanan yang mereka konsumsi, sehingga risiko gangguan kesehatan dapat diminimalisir.
Pemerintah Kota Tangerang berkomitmen untuk terus memperkuat program ini agar dapat mencapai hasil yang optimal. Dengan melibatkan siswa sebagai bagian dari sistem pengawasan makanan, diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan aman bagi seluruh peserta didik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!