
Strategi Penguatan Pasar dan Ekspansi Perusahaan Semen Mortar
PT Surya Tata Alam Raya, produsen semen mortar dengan merek Star Mortar dan Unimix, terus memperkuat strategi penetrasi pasar di Indonesia. Fokus utama perusahaan adalah pada jaringan distribusi, branding, serta ekspansi ke wilayah potensial seperti Kalimantan dan Jawa Tengah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar dan daya saing dalam industri konstruksi yang sedang berkembang pesat.
Chief Marketing Officer PT Surya Tata Alam Raya, Carolina Widjanarko, menjelaskan bahwa pertumbuhan sektor konstruksi di Jawa Tengah sangat pesat. Pembangunan infrastruktur, perumahan, dan kawasan industri semakin marak, sehingga menambah permintaan akan semen mortar. Dengan meningkatnya permintaan ini, persaingan di industri pun semakin ketat. Oleh karena itu, strategi distribusi yang solid menjadi langkah awal yang penting sebelum memperkuat branding produk.
"Jaringan distribusi sudah kita rapikan, sekarang tugas berikutnya adalah memperkuat branding agar menjadi top-of-mind brand di kalangan masyarakat. Produk PT Surya Tata Alam Raya sendiri harganya kompetitif," ujarnya dalam siaran pers.
Carolina menambahkan bahwa Unimix tidak fokus pada penjualan di modern market, melainkan bekerja sama dengan distributor besar yang memiliki pasar sejenis. Strategi ini dinilai lebih efektif karena memanfaatkan jaringan distribusi yang sudah ada dan dapat mencapai target pasar secara lebih cepat.
Kapasitas Produksi dan Teknologi Terkini
Kapasitas produksi Unimix saat ini mencapai 160 ribu ton per tahun, dengan 50% dari kapasitas tersebut telah terserap di wilayah Jawa Barat. Untuk mendukung kapasitas produksi ini, perusahaan memiliki pabrik dengan teknologi berstandar Eropa. Proses produksi hingga penempatan produk menggunakan robot, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
"Kami tidak perlu sampai full capacity untuk mencapai target pertumbuhan 200%. Kapasitas kami salah satu yang terbesar dibanding kompetitor," tambah Carolina.
Proyeksi Pertumbuhan Penjualan
Carolina memproyeksikan penjualan tahun ini tumbuh 200% seiring dengan pergeseran tren industri konstruksi dari semen konvensional ke semen mortar. Hal ini didorong oleh meningkatnya penggunaan material bata ringan. Saat ini, penjualan Unimix telah tumbuh sebesar 66%, angka yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2024 lalu.
"Industri semen konvensional sedang turun, tapi semen mortar justru naik. Pemain lama banyak yang tidak menyasar segmen ini, dan itu peluang bagi kami," tambah Carolina.
Rencana Ekspansi dan IPO
Wanita yang baru bergabung di Unimix pada 2023 ini memiliki rencana untuk membawa Unimix melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO). Rencana ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas cakupan pasar dan meningkatkan visibilitas merek.
Sebagai informasi, Unimix telah memasok produk untuk sejumlah proyek besar seperti Bandara Internasional Majalengka, RS Bintaro, RS Carolus, dan Eka Hospital. Tahun ini, perusahaan akan fokus memperkuat jaringan distribusi di Jawa Tengah dan sudah mulai masuk pasar Kalimantan. Dengan strategi yang kuat dan inovasi teknologi, Unimix siap menghadapi tantangan dan peluang di industri konstruksi yang terus berkembang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!