
Identifikasi Potongan Tubuh Korban Mutilasi
Tim forensik RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Jawa Timur, terus melakukan upaya identifikasi potongan tubuh korban mutilasi bernama Tiara Angelina Saraswati (25). Hingga Senin (8/9/2025), sebanyak 310 potongan tubuh telah diterima pihak rumah sakit. Kepala RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Kompol dr Zaid, menjelaskan bahwa potongan tubuh tersebut diterima secara bertahap sejak Sabtu lalu.
Pada hari Sabtu, pihak rumah sakit menerima 63 potongan berupa jaringan otot, lemak, kulit kepala, dan rambut. Minggu, ada 239 kepingan tulang termasuk tulang paha dan gigi. Sedangkan pada Senin, pihak rumah sakit menerima potongan tulang belakang. Meskipun jumlah potongan sudah mencapai ratusan, pihak forensik menyebut masih ada bagian tubuh yang belum ditemukan, di antaranya pergelangan kaki kanan dan telapak tangan kiri.
Proses pencarian tambahan potongan tubuh korban masih dilakukan oleh aparat gabungan. Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, menegaskan bahwa kasus ini menjadi perhatian khusus kepolisian. "Selama 20 tahun saya bertugas, baru kali ini menemukan kasus dengan tingkat kekejaman seperti ini. Kami berkomitmen menuntaskan penyelidikan dan membawa tersangka ke meja hukum," ucapnya.
Awal Kasus Mutilasi
Kasus mutilasi ini bermula dari pembunuhan yang dilakukan Alvi Maulana (24), pacar korban, di kamar kos mereka di kawasan Lidah Wetan, Surabaya, pada Minggu (31/8/2025). Setelah menghabisi korban, tersangka memutilasi tubuh Tiara menjadi ratusan bagian dan membuangnya di sejumlah lokasi. Sejumlah bagian tubuh ditemukan masih tersimpan di dalam kamar kos tersangka, termasuk bagian kepala. Penemuan tersebut menjadi salah satu momen paling menggemparkan dalam proses penyelidikan.
Hingga kini, Unit Reskrim Polres Mojokerto bersama tim forensik terus melakukan identifikasi potongan tubuh, sekaligus mendalami motif pelaku. Aparat menekankan, kasus ini akan diproses secara transparan dan maksimal sesuai hukum yang berlaku.
Penyimpanan Kepala di Kos
Alvi Maulana masih menyimpan kepala Tiara Angelina Saraswati di kos di Kawasan Lidah Wetan, Surabaya, pada Minggu (31/8/2025). Diketahui Alvi Maulana mutilasi pacarnya dengan 65 potongan. Potongan tubuh Tiara dibuang di semak-semak pinggir jalan raya. Namun ada sejumlah potongan tubuh Tiara yang masih disimpan Alvi Maulana, yakni organ kepala.
Sebelumnya, Alvi Maulana membunuh dan memutilasi Tiara di kos pada Minggu (31/8/2025) dini hari. Ya, Alvi Maulana dan Tiara tinggal bersama di kos meski belum menikah. "Ada beberapa potongan yang sudah dibuang di hari tersebut di wilayah Pacet," kata Kapolres Mojokerto, AKBP Kustarto, Senin (8/9/2025).
Namun, sebagian potongan tubuh lainnya masih disimpan di dalam indekos, termasuk kepala korban. Alasan pelaku menyimpannya karena hendak dimusnahkan. "Di TKP, kami menemukan potongan bagian kepala, yang diletakkan di belakang lemari yang hendak dimusnahkan oleh yang bersangkutan," ujar Kustarto.
Motif Pembunuhan
Alvi Maulana (24) membunuh Tiara Angelina Saraswati (25) karena kesal dengan gaya hidupnya. Pelaku dan korban memiliki hubungan pasangan kekasih yang sudah terjalin selama tiga tahun. Alvi Maulana memutilasi Tiara Angelina Saraswati dengan 65 bagian di kos mereka di kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/9/2025).
Alvi Maulana mengaku kesal setelah tidak menyanggupi permintaan Tiara untuk memenuhi gaya hidupnya. Alvi Maulana mengaku sehari-hari bekerja sebagai driver ojol. "Yang bersangkutan (Alvi) sudah selesai kuliah dan pernah berprofesi sebagai tukang jagal hewan," kata Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto.
Alvi Maulana dan Tiara Angelina Saraswati sudah pacaran sejak mereka kuliah di Universitas Trunojoyo, Madura, Jawa Timur. Penyebab Tubuh Tiara Dipotong 65 Bagian, Alvi Kesal Didesak Beli HP Baru, Sudah Pacaran 3 Tahun.
"Terduga pelaku menjalin asmara dengan korban kurang lebih tiga tahun dan mereka sudah tinggal satu atap tapi belum ada ikatan pernikahan yang sah," kata Ihram Kustarto. Alvi Maulana mengaku kewalahan untuk memenuhi gaya hidup Tiara, yang sering meminta dibelikan ponsel keluaran terbaru.
"Pelaku kewalahan memenuhi kebutuhan ekonomi dan gaya hidup korban yang hedon, salah satunya adalah menuntut HP baru," kata Ihram Kustarto. Mereka juga sering kali bertengkar, termasuk ketika Alvi pulang ke kosan dan harus menunggu satu jam hingga Tiara pulang.
"Korban naik ke lantai atas dan pelaku seketika mengambil alat bantu jenis pisau yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan keji tersebut sehingga menghilangkan nyawa korban," ucap Ihram Kustarto. Lalu potongan tubuh Tiara dibuang ke semak-semak di tepi jalan raya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!