
Peran TNI dalam Pemulihan Bencana Gempa di Poso
Setelah gempa bermagnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, prajurit TNI Angkatan Darat (AD) segera dikerahkan untuk membantu proses pemulihan kondisi masyarakat. Mereka tidak hanya fokus pada pembersihan puing bangunan, tetapi juga berupaya memperbaiki akses jalan, mendirikan tenda darurat, serta menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang terdampak.
Prajurit dari Kodim 1307/Poso, didukung oleh dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 60 personel TNI AD, mulai bekerja sama dengan warga, BPBD, dan relawan sejak hari Senin (18/8/2025). Fokus utama mereka adalah membersihkan sisa reruntuhan di beberapa desa yang terkena dampak gempa. Selain itu, mereka juga melakukan pembersihan terhadap sekolah, rumah ibadah, serta fasilitas umum lainnya yang rusak akibat gempa.
“Kami berupaya semaksimal mungkin agar kondisi lingkungan bisa segera kembali tertata, sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa,” ujar Dandim 1307/Poso Letkol Arm Edi Yulian Budiargo dalam pernyataannya. Ia menegaskan bahwa TNI selalu siap hadir di tengah rakyat untuk memberikan bantuan kapan pun dibutuhkan.
Selain tenaga lapangan, TNI AD juga menyalurkan bantuan logistik, mendirikan tenda pengungsian, serta menyiagakan tenaga medis bersama dinas kesehatan setempat. Layanan kesehatan darurat diberikan bagi warga yang terluka, sementara anak-anak yang mengalami trauma mendapatkan pendampingan khusus.
Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Denny Gunawan turun langsung meninjau desa-desa yang terdampak di Kecamatan Poso Pesisir. Ia memimpin koordinasi bersama BPBD dan RSUD Poso guna memastikan distribusi bantuan dan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik.
Hingga Senin sore, BPBD Poso mencatat satu korban meninggal dunia, puluhan luka-luka, serta lebih dari 170 unit rumah dan fasilitas umum rusak di 14 desa. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menegaskan bahwa langkah cepat prajurit di Poso merupakan perintah langsung pimpinan AD.
“TNI AD hadir bukan hanya dalam menjaga kedaulatan, tetapi juga di garis depan saat rakyat menghadapi bencana. Instruksi pimpinan jelas, aparat kewilayahan harus merespons cepat agar korban jiwa dan dampak kerugian dapat diminimalisir,” tegas Wahyu.
Dengan sinergi antarinstansi dan gotong royong, proses pemulihan di Poso diharapkan berjalan lebih cepat. “Kehadiran TNI AD sekali lagi menegaskan jati dirinya sebagai tentara rakyat, yang senantiasa hadir mendampingi masyarakat di setiap medan tugas, termasuk saat musibah bencana alam melanda,” ungkap Wahyu.
Detail Gempa yang Terjadi
Gempa tersebut mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu, 17 Agustus 2025 pukul 05.38 WIB. Kekuatan gempa tercatat sebesar M 6,0. Pusat gempa ada pada kedalaman 18 km barat laut Poso. Ini adalah gempa darat yang disebabkan oleh pergerakan sesar Tokoraru.
Gempa ini juga menyebabkan kerusakan dan sejumlah kerugian materil. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 32 korban luka, per Senin (18/8/2025) kemarin. “Satu orang meninggal dunia, delapan orang luka berat, dan 32 orang mengalami luka ringan, 184 Kepala Keluarga (KK) atau 433 jiwa terdampak,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!