Tingkatkan Transaksi Non Tunai, Gubernur Jakarta Inisiasi Lomba Pasar Tradisional

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Inisiatif Digitalisasi Pasar Tradisional di Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya untuk mewujudkan kota yang memiliki daya saing global. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mendorong penggunaan transaksi non tunai di pasar tradisional. Untuk mencapai tujuan ini, Pemprov DKI mengadakan lomba digitalisasi pasar yang berlangsung mulai dari 22 Juli hingga 17 Agustus 2025. Dalam lomba tersebut, sebanyak 20 dari total 153 pasar tradisional di Jakarta turut serta.

Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa pendekatan melalui lomba ini memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan penggunaan transaksi dengan QRIS. Hasilnya, sekitar 47 persen dari 20 pasar yang dilombakan menggunakan transaksi non tunai. Selain itu, para perbankan juga aktif turun ke tingkat pedagang untuk mempercepat peningkatan transaksi tersebut.

“Saya secara langsung menjadi inisiator awal lomba ini. Saya berpikir sederhana, bahwa digitalisasi tidak bisa dihindarkan. Namun, jika proses literasinya tidak dilombakan, perbankan tidak akan saling bersaing, dan pasar tidak akan diperhatikan, maka tidak akan terjadi lonjakan. Saya sendiri tidak membayangkan kenaikannya hampir di atas 40 persen,” ujar Pramono Anung.

Selain QRIS, lomba ini juga menunjukkan peningkatan jumlah NPWP, dari 1.720 pedagang menjadi 2.129 pedagang. Di samping itu, transaksi e-commerce juga melonjak lebih dari 40 persen. Berdasarkan dampak yang signifikan ini, Pramono Anung berencana memperluas program ini, bukan hanya terbatas pada 20 pasar, tetapi juga melibatkan 133 pasar lainnya.

Untuk menjalankan lomba ini, Pramono Anung melibatkan aspek pasar dan perbankan dengan keterlibatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Indonesia (BI). Kategori lomba yang diadakan antara lain Literasi Terbaik dan Teraktif, Digitalisasi Keuangan Terbaik, serta Akses Keuangan Termasif.

Bank Jakarta, salah satu institusi perbankan yang terlibat dalam lomba, berhasil meraih tiga penghargaan. Penghargaan tersebut antara lain sebagai Mitra Perbankan Terbaik Kategori Pasar Tipe B (Pasar Koja), Pasar Tipe A (Pasar Mayestik), serta Mitra Bank Literasi Keuangan Terbaik Kedua.

Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menjelaskan bahwa lomba digitalisasi pasar menjadi kesempatan untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan. Menurutnya, digitalisasi pasar tradisional merupakan bagian dari transformasi ekosistem keuangan Jakarta.

“Upaya ini tidak hanya memberikan kemudahan transaksi melalui QRIS dan EDC, tetapi juga membuka akses yang lebih luas bagi pelaku UMKM untuk masuk ke sistem keuangan formal,” ujar Agus H. Widodo.

Dia juga menegaskan komitmen Bank Jakarta dalam menjadikan digitalisasi sebagai fondasi pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan di Jakarta.

Dalam lomba ini, ada beberapa aspek penilaian yang diperhatikan. Antara lain, ketersediaan pembayaran non tunai seperti QRIS, mesin EDC, sistem pembayaran digital Content Management System (CMS), serta penggunaan kanal digital lokapasar dalam memasarkan produk. Keberadaan pembayaran digital di fasilitas parkir dan kebersihan pasar juga ikut dinilai.