Kisah Tersembunyi di Perut Gunung Grasberg Freeport yang Berlangsung 500 KM, Kini Longsor!

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Duka Mendalam di Tambang Bawah Tanah Freeport Indonesia

Kondisi yang sangat memprihatinkan sedang dialami oleh manajemen Freeport Indonesia. Tujuh karyawan perusahaan masih terjebak dan belum ditemukan akibat longsoran material yang terjadi di tambang bawah tanah. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi keluarga dan rekan kerja para pekerja tersebut.

Menurut informasi yang diberikan oleh Vice President Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, insiden longsor terjadi pada hari Senin, 8 September, sekitar pukul 22.00 WIT di Papua, Indonesia. Aliran material basah dalam jumlah besar terjadi di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave. Akibatnya, akses ke area tertentu di tambang terbatas, sehingga rute evakuasi untuk tujuh pekerja menjadi terganggu.

"Posisi para pekerja yang terjebak sudah diketahui dan mereka diyakini aman," ujar Katri kepada media, Selasa (9/9). Meskipun begitu, hingga saat ini, upaya pencarian masih terus dilakukan.

Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyatakan bahwa hingga Sabtu (13/9), tujuh karyawan tersebut belum juga ditemukan. Hal ini menunjukkan bahwa proses evakuasi masih berlangsung secara intensif.

Struktur Tambang Bawah Tanah Freeport

Pada tahun 2019, media pernah berkunjung dan menelusuri tambang bawah tanah Freeport. Saat itu, kondisi tambang tidak jauh berbeda dengan sekarang. Hanya saja, pengangkutan material kini lebih banyak menggunakan alat seperti robotik atau kereta di dalam terowongan tambang.

Freeport mulai mengoperasikan tambang bawah tanah yang dibangun sejak tahun 2015 lalu. Saat ini, sebagian produksi tembaga, emas, dan perak berasal dari tambang Deep MLZ. Pada waktu itu, Riza Pratama, Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia, menjelaskan bahwa infrastruktur jalan di bawah tanah mencapai panjang 500 kilometer. Jalan-jalan tersebut bercabang-cabang dan ada yang memutar ke bawah.

Udara di dalam terowongan cukup bersih karena adanya kipas angin raksasa yang digunakan untuk mengeluarkan udara kotor dan memasukkan udara segar. Lokasi yang dituju saat itu sepanjang 7 kilometer dari titik masuk, dan dianggap stabil karena dinding terowongan telah dicor beton. Lebar terowongan mencapai sekitar 7-10 meter, sehingga dianggap aman.

Fasilitas dan Infrastruktur Tambang

Di dalam terowongan tambang, lampu cukup terang dan terdapat beberapa generator besar yang mendukung kelistrikan. Alat berat juga tersedia di dalam tambang. Yang menarik adalah adanya masjid dan gereja yang letaknya bersebelahan, sehingga pekerja tidak perlu keluar terowongan untuk beribadah. Selain itu, terdapat toilet yang bersih di dekat fasilitas ibadah tersebut serta ruang penyimpanan barang.

Riza menjelaskan bahwa haul truck dan alat berat untuk Grasberg tidak lagi digunakan karena berbeda dengan alat berat yang digunakan di tambang bawah tanah. Menurutnya, Freeport McMoran tidak memiliki tambang serumit ini di negara lain selain di Indonesia. Jumlah karyawan langsung Freeport mencapai 7.096 orang, sementara jika digabung dengan karyawan kontraktor atau vendor, totalnya mencapai 30.542 pekerja.

Penyebab Longsoran dan Upaya Evakuasi

Freeport-McMoRan mengumumkan bahwa pada Senin, 8 September 2025, sekitar pukul 22.00 WIT, terjadi longsoran di areal pertambangan Grasberg. Insiden ini terjadi akibat aliran material basah dalam jumlah besar dari salah satu dari lima blok produksi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.

Akibatnya, akses ke area tertentu di dalam tambang terblokir, sehingga rute evakuasi bagi tujuh anggota tim menjadi terbatas. Manajemen Freeport menyatakan bahwa lokasi para pekerja telah diketahui dan mereka diyakini aman. Tim sedang bekerja untuk membersihkan area tersebut agar evakuasi dapat dilakukan dengan cepat dan aman.

Operasi penambangan di distrik mineral Grasberg telah dihentikan sementara untuk memprioritaskan evakuasi. Richard C. Adkerson, Ketua Dewan Direksi, dan Kathleen Quirk, Presiden dan CEO, menyatakan bahwa pihaknya sedang memastikan keselamatan anggota secepat mungkin.

Fasilitas Darurat di Tambang Bawah Tanah

Di dalam area tambang bawah tanah Freeport Indonesia, selalu tersedia chamber sebagai tempat berlindung bagi para pekerja. Chamber dilengkapi suplai udara bersih, logistik, dan sarana komunikasi untuk menjamin keselamatan pekerja saat terjadi situasi darurat seperti kebakaran, runtuhan, atau paparan gas beracun.

Aset Freeport di Indonesia mencakup distrik mineral Grasberg, salah satu deposit tembaga dan emas terbesar di dunia. Diikuti operasi-operasi penting di Amerika Utara dan Amerika Selatan, termasuk distrik mineral Morenci di Arizona dan operasi Cerro Verde di Peru.