
Kinerja Keuangan Telkom di Semester Pertama 2025
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memiliki target untuk menjaga margin EBITDA perseroan di kisaran 50% pada akhir 2025. Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin, mengakui bahwa kinerja perusahaan memang mengalami tekanan pada semester pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, TLKM mencatat pendapatan sebesar Rp73 triliun pada semester I/2025, turun 3,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp75,29 triliun. Selain itu, EBITDA perusahaan tercatat sebesar Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA sebesar 49,5%. Laba bersih juga mengalami penurunan sebesar 6,68%, menjadi Rp10,9 triliun dibandingkan Rp11,7 triliun pada semester I/2024.
Meskipun demikian, Awaluddin menilai posisi TLKM masih menunjukkan fundamental yang solid dan ada ruang untuk perbaikan pada semester kedua tahun ini. "Secara keseluruhan, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan yang relatif flat, dengan margin EBITDA yang tetap kita jaga di sekitar 50%," ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, TLKM akan terus memantau dinamika pasar, kondisi makroekonomi, serta mengoptimalkan pertumbuhan layanan digital dan B2B enterprise. Selain itu, efisiensi biaya juga menjadi pendorong utama bagi perusahaan.
"Kami harapkan pada akhirnya nanti skenario rencana pencapaian sampai dengan akhir tahun masih bisa on the track," tambahnya.
Penyebab Kontraksi Pendapatan
Direktur Wholesales & International Service Telkom, Honesti Basyir, menjelaskan bahwa kontraksi pendapatan yang dibukukan dalam paruh pertama 2025 disebabkan oleh pelemahan makroekonomi dan pergeseran konsumsi telekomunikasi ke arah digital. Namun, ia menegaskan bahwa TLKM tidak kehilangan kemampuannya dalam menjaga profitabilitas.
Margin EBITDA sebesar 49,5% dan margin laba bersih sebesar 15% menunjukkan kombinasi efisiensi operasional dan pengelolaan modal yang hati-hati. "Salah satu kekuatan Telkom adalah kondisi keuangan yang sehat sehingga transformasi bisnis bisa terus berjalan dengan terjaga," tegasnya.
Fokus Investasi Infrastruktur Digital
Basyir menambahkan bahwa TLKM menargetkan rasio capex to revenue antara 17%-19% pada tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa perseroan tetap fokus pada investasi infrastruktur dan layanan digital yang menjadi prioritas.
"Dengan panduan ini, Telkom Indonesia tetap percaya diri berada di jalur yang tepat untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang dan membawa Telkom melakukan transformasi korporasi," pungkasnya.
Strategi untuk Mencapai Target
Telkom Indonesia terus mengembangkan strategi untuk meningkatkan kinerja keuangan dan mempertahankan posisi sebagai salah satu pemain utama di industri telekomunikasi. Dengan fokus pada inovasi, efisiensi, dan pengembangan layanan digital, perusahaan berharap dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Selain itu, TLKM juga berupaya untuk memperkuat kerja sama dengan mitra bisnis dan mendorong pertumbuhan di berbagai segmen pasar. Dengan komitmen terhadap transformasi bisnis dan pengelolaan keuangan yang baik, perusahaan optimis dapat menjaga stabilitas dan pertumbuhan di tengah tantangan ekonomi yang terus berubah.
Dalam rangka mendukung visinya, Telkom Indonesia terus melibatkan berbagai stakeholder dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Dengan begitu, TLKM siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!