Sungai Alaska Berubah Oranye, Ikan Terpapar Logam Beracun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perubahan Warna Sungai di Alaska Utara Mengkhawatirkan

Di wilayah terpencil Alaska utara, terjadi fenomena yang mengejutkan dan memicu kekhawatiran. Sungai-sungai yang sebelumnya berwarna jernih kini berubah menjadi oranye yang tidak alami. Perubahan ini tidak hanya mengubah pemandangan, tetapi juga menunjukkan adanya permasalahan serius terkait lingkungan.

Perubahan warna sungai ini merupakan bagian dari masalah yang lebih luas, yaitu pelepasan logam beracun akibat pencairan lapisan es abadi. Fenomena ini menimbulkan ancaman bagi ekosistem Arktik, khususnya daerah aliran sungai yang terletak di sekitar Pegunungan Brooks. Studi yang diterbitkan dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menyatakan bahwa sungai berwarna oranye mungkin akan menjadi pemandangan yang semakin umum di Arktik seiring dengan pemanasan global.

Penyebab Perubahan Warna Sungai

Saat air di sungai atau aliran air tampak berwarna oranye, biasanya hal ini disebabkan oleh aktivitas penambangan. Mineral sulfide di tambang yang terbengkalai terpapar udara dan air, sehingga teroksidasi. Proses ini dikenal sebagai drainase tambang asam (AMD), yang menghasilkan besi terlarut yang mengubah warna aliran sungai saat mengendap dan membentuk sedimen merah, oranye, atau kuning di dasar sungai.

Namun, di wilayah Pegunungan Brooks, penyebab perubahan warna tersebut bukanlah AMD. Sebaliknya, perubahan ini disebabkan oleh pencairan lapisan es abadi. Menurut Tim Lyons, ahli biogeokimia dari University of California, pencairan lapisan es mengubah komposisi kimia lanskap dan menciptakan efek yang mirip dengan AMD.

Ancaman Beracun Bagi Ekosistem

Studi terbaru menunjukkan bahwa pencairan lapisan es abadi akibat pemanasan global memungkinkan air dan oksigen mencapai mineral sulfide yang telah terkurung selama ribuan tahun. Pelapukan batuan kaya sulfida ini membawa besi dan logam lainnya ke sungai, mengubahnya menjadi warna jingga seperti yang terjadi pada AMD.

Salah satu contoh adalah Sungai Salmon, yang sebelumnya memiliki air jernih hingga musim panas 2019. Pada saat itu, air mulai menunjukkan tanda-tanda perubahan warna yang masih bertahan hingga saat ini. Setelah tiga kali pengambilan sampel antara Agustus 2022 dan Agustus 2023, para peneliti menemukan bahwa kadar logam di perairan sungai melebihi ambang batas toksisitas EPA bagi kehidupan akuatik.

Yang paling mengkhawatirkan adalah konsentrasi kadmium terlarut yang terdeteksi di Sungai Salmon. Logam ini biasanya langka di ekosistem perairan dan sangat beracun bagi organisme perairan. Kadmium dapat terakumulasi pada jaringan ikan dan memicu efek neurotoksik, yang menyebabkan perilaku tidak menentu dan berkontribusi pada kematian. Beruang dan mamalia lain yang memakan ikan dengan kadar kadmium tinggi juga dapat mengalami stress oksidatif dan kerusakan DNA.

Meskipun konsentrasi logam saat ini dalam jaringan ikan yang dapat dimakan tidak dianggap berbahaya bagi manusia, dampaknya pada beberapa spesies mungkin memiliki konsekuensi tidak langsung.

Dampak Pencairan Lapisan Es di Arktik

Daerah aliran sungai Arktik telah merasakan dampak pencairan lapisan es. Studi pada tahun 2024 menemukan bahwa 75 aliran sungai di Pegunungan Brooks baru-baru ini berubah menjadi oranye dan keruh akibat melimpahnya zat besi dan logam beracun. Dengan begitu banyak sumber kontaminasi potensial dan tidak adanya infrastruktur yang tersedia untuk menghentikan proses ini, pola pencairan lapisan es yang berkelanjutan kemungkinan akan menyebar ke lebih banyak sungai di seluruh Arktik.

Lyons mengatakan bahwa hanya sedikit tempat di Bumi yang masih belum tersentuh seperti sungai-sungai ini. Namun, bahkan di sini, jauh dari kota dan lalu lintas manusia, jejak pemanasan global masih terlihat jelas. Tidak ada tempat yang luput dari dampaknya.