Nana Mirdad Sedih, Rumah Terdampak Banjir Bandang Bali

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Nana Mirdad Mengungkap Kesedihan Akibat Banjir Bandang di Bali

Artis ternama Nana Mirdad mengungkapkan rasa sedihnya setelah mendengar kabar bencana banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Bali. Meskipun ia dan keluarganya dalam keadaan aman, rumah yang ia tempati mengalami kerusakan akibat derasnya air banjir. Nana, yang tinggal bersama suaminya Andrew White serta dua anaknya, membagikan pengalamannya melalui media sosial pribadinya.

Ia menjelaskan bahwa tembok rumahnya jebol karena terkena arus air yang kuat. Meski demikian, Nana menegaskan bahwa bagian dalam rumah tidak tergenang air. "Rumahku di pinggir sungai tapi rumah aku gak apa-apa, air sungai naik tapi gak sampai ke rumahku," ujarnya.

Nana juga menyampaikan rasa sedihnya terhadap kondisi Pulau Dewata yang kini lumpuh akibat bencana. Ia merasa prihatin melihat banyaknya korban jiwa dan kerusakan yang terjadi. "Sedih banget dengar kondisi Bali yang lumpuh di mana-mana akibat banjir," katanya.

Banjir datang secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan. Nana mengungkapkan bahwa air banjir seperti tsunami dan langsung masuk ke rumah-rumah. "Semua teman-teman bilang kalau air datang seperti tsunami. Nggak ada warning, tiba-tiba air sudah deras dan masuk ke rumah-rumah," ujarnya.

Tidak hanya itu, Nana juga menangis pilu karena kuburan anjing kesayangannya, Kodi, ikut terbawa arus banjir. "Dan aku juga sedih banget sampai sempat mewek tadi pagi, karena, salah satu tembok yang jebol adalah tempat di mana kita kubur Kodi. Dan sekarang Kodi sudah lenyap dibawa air juga," ungkapnya.

Bencana Banjir Menewaskan 9 Orang dan Membuat 2 Warga Hilang

Hujan deras yang mengguyur Bali sejak Selasa hingga Rabu menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Sejumlah titik banjir tercatat di Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Badung, Tabanan, Jembrana, dan Karangasem. Dari data yang dirilis oleh BPBD Bali, terdapat 9 korban meninggal dunia dan 2 warga yang masih dalam pencarian.

Eka Saputra, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bali, menyampaikan bahwa jumlah korban meninggal mencapai 9 orang. Saat ini, warga yang terdampak banjir sedang berada di tempat pengungsian yang disiapkan di berbagai titik.

Pemerintah Kota Denpasar Siapkan Status Darurat Bencana

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, telah mempersiapkan status darurat bencana terkait banjir yang terjadi di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa saat ini fokus utama adalah evakuasi warga. "Sekarang kami evakuasi dulu. Nanti akan buat status darurat bencana," ujarnya.

Menurut Jaya Negara, air banjir di daerah Kesiman Kertalangu mencapai atap rumah. Bahkan, ada anak-anak yang harus berada di atas plafon karena air sangat tinggi. Status darurat bencana akan menjadi dasar untuk mengeluarkan anggaran darurat kebencanaan.

Doa dan Harapan untuk Bali

Nana Mirdad turut mendoakan masyarakat Bali yang terdampak banjir. Ia berharap semoga semua bisa bangkit dari keterpurukan akibat bencana ini. "My prayers, untuk teman-teman semua di Bali yang rumah atau tempat usahanya terdampak besar akibat banjir ini," ujarnya.

Bencana banjir ini menjadi pengingat betapa rapuhnya kehidupan manusia di hadapan ancaman alam. Semoga dengan dukungan dan kebersamaan, masyarakat Bali dapat segera pulih dan bangkit kembali.