Sudah Terbentuk di 177 Kelurahan, Hanya 7 Koperasi Merah Putih yang Beroperasi di Kota Semarang

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Sudah Terbentuk di 177 Kelurahan, Hanya 7 Koperasi Merah Putih yang Beroperasi di Kota Semarang

Koperasi Kelurahan Merah Putih di Kota Semarang Masih Tantangan dalam Operasional

Sejak peluncuran serentak pada Juli 2025, seluruh kelurahan di Kota Semarang telah resmi memiliki Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP). Dinkop UMKM Kota Semarang sebelumnya menyatakan bahwa terdapat sebanyak 177 koperasi yang tersebar di seluruh kelurahan dan telah memiliki status berbadan hukum. Namun, meskipun jumlahnya cukup banyak, tidak semua KKMP tersebut sudah menjalankan kegiatan operasional secara aktif.

Berdasarkan data terbaru yang diperoleh dari Dinkop UMKM Kota Semarang, hanya tujuh KKMP yang saat ini beroperasi secara aktif. Berikut adalah daftar kelurahan yang telah memiliki KKMP yang berjalan:

  • Wonoplumbon, Kecamatan Mijen
  • Jatirejo, Kecamatan Gunungpati
  • Gedawang, Kecamatan Banyumanik
  • Tegalsari, Kecamatan Candisari
  • Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan
  • Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara
  • Bringin, Kecamatan Ngaliyan

Usaha yang dilakukan oleh KKMP yang sudah beroperasi semuanya berupa perdagangan eceran tradisional. Meski begitu, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh koperasi-koperasi lainnya di Kota Semarang.

Kendala Utama dalam Pengembangan KKMP

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengakui bahwa jumlah koperasi yang sudah beroperasi aktif masih terbatas. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh beberapa kendala mendasar, terutama terkait permodalan dan keanggotaan. Ia menjelaskan bahwa koperasi adalah usaha yang didirikan oleh anggota untuk anggota. Oleh karena itu, pengumpulan modal harus berasal dari anggota itu sendiri.

"Koperasi adalah usaha dari anggota untuk anggota. Jadi harus dibayangkan, pertama mengumpulkan modalnya adalah dari anggota. Kalau anggotanya sedikit ya berarti modalnya sedikit," ujar Agustina.

Ia menambahkan bahwa untuk bisa menghimpun modal yang lebih besar, jumlah anggota koperasi harus ditingkatkan. "Untuk bisa mendapat modal banyak, anggotanya harus diperbanyak," katanya.

Strategi Peningkatan Anggota dan Pemasaran

Agustina menyampaikan bahwa strategi pemasaran dan pendekatan komunitas menjadi kunci untuk meningkatkan jumlah anggota. Dengan demikian, masyarakat akan lebih tertarik untuk bergabung dengan koperasi. Ia juga menyatakan bahwa Dinas Koperasi dan UMKM akan segera melakukan pelatihan terkait strategi ini.

"Itu sekarang yang akan segera dilatih oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Dalam waktu dekat kita akan lakukan itu dulu," ucapnya.

Apresiasi terhadap KKMP yang Beroperasi

Selain itu, Wali Kota juga memberikan apresiasi kepada tujuh koperasi yang telah lebih dulu beroperasi. Menurutnya, koperasi-koperasi tersebut mungkin digerakkan oleh para tokoh koperasi yang sudah memiliki pengalaman dan keahlian.

"Sementara kita berterima kasih kepada koperasi yang sudah jalan, karena mungkin ini adalah para tokoh koperasi yang sudah expert sehingga mampu kemudian running," ungkapnya.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan strategi yang tepat, diharapkan nantinya semua KKMP di Kota Semarang dapat beroperasi secara aktif dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.