
Peningkatan Kualitas Layanan Air Bersih di Jakarta
Jakarta terus berupaya meningkatkan akses air bersih bagi seluruh warganya. Di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menunjukkan komitmen kuat dalam menyediakan layanan air minum perpipaan yang aman dan terjangkau. Hal ini dibuktikan melalui pembangunan berbagai infrastruktur, termasuk tiga proyek strategis yaitu Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervart, IPA Buaran III, dan IPA Pesanggrahan. Fasilitas-fasilitas ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian 100 persen cakupan layanan air bersih pada tahun 2029.
Kolaborasi dan Inovasi dalam Pengelolaan Air
Pramono Anung, didampingi sejumlah pejabat Pemprov DKI, meresmikan IPA Pesanggrahan di Jakarta Selatan pada Selasa (9/9). Fasilitas ini mampu melayani hingga 45.000 sambungan rumah di sepuluh kelurahan, seperti Srengseng, Cipulir, Pesanggrahan, Bintaro, Petukangan Utara-Selatan, Ulujami, Meruya Utara-Selatan, dan Joglo. Dalam sambutannya, Pramono menyampaikan bahwa IPA Pesanggrahan memiliki kapasitas 750 liter air per detik yang berasal dari Sungai Pesanggrahan. Kapasitas ini turut mendorong peningkatan cakupan layanan air bersih yang sudah mencapai 74,24 persen. Ia optimistis hingga akhir tahun cakupan air bersih di Ibu Kota bisa tembus 80 persen.
Pramono juga mengapresiasi inovasi aplikasi LAPOR PAM yang memudahkan warga untuk melapor jika terjadi gangguan, mengecek tagihan, atau memantau informasi air secara real-time. Selain itu, hadir pula Mobil Laboratorium PAM Jaya (PAM-LAB) untuk menjamin standar kesehatan air. Pramono menegaskan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam pengelolaan air. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri ajang Jakarta Water Hero (JWH) 2025 di Balai Kota Jakarta.
Penyediaan Layanan Air Minum Perpipaan
Pramono juga mengapresiasi upaya PAM JAYA yang terus melakukan inovasi teknologi pengolahan air baku menjadi air perpipaan berstandar air minum. Ia menyatakan bahwa dari air yang gelap dan hitam dari waduk, kemudian diproses hingga akhirnya benar-benar bisa diminum. Ia meminta kepada Direktur Utama agar cakupan air bersih di Jakarta terus ditingkatkan dengan cara-cara seperti ini, khususnya di kawasan padat penduduk.
IPA menggunakan teknologi Moving Bed Bio Reactor (MBBR) yang mampu mengolah polutan organik dan amonia dengan bantuan organisme yang tumbuh di media khusus. Pengolahan dilanjutkan dengan ultra filtration dan reverse osmosis (RO) yang menghasilkan air sesuai standar Permenkes No. 2 Tahun 2023. Asep Pratama (45), penghuni Rusun Pulau Intan, berkomentar tentang kualitas air dari IPA. Menurutnya, air itu jauh lebih bersih dibanding air tanah yang sebelumnya digunakan. “Sudah enggak bau lagi, enggak keruh. Kalau ini terus dikembangkan, kami warga sangat terbantu,” katanya.
Ketahanan Air di Jakarta Terus Meningkat
Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, menjelaskan bahwa untuk area yang belum terjangkau jaringan pipa besar, PAM Jaya menerapkan metode "bottom-up" dengan membangun instalasi komunal di titik-titik low supply. “Kami berharap melalui upaya ini, ketahanan air di Jakarta dapat terus meningkat,” katanya. Arief menyebut PAM JAYA terus meningkatkan pelayanan melalui inisiatif nyata, termasuk memberikan 1.002 tangki air kepada pelanggan rumah tangga sederhana di wilayah bertekanan air rendah. Program ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “Pembagian Tangki Air Secara Seri Terbanyak”.
PAM Jaya juga mengimplementasikan layanan sanitasi prima yang memberikan penyedotan septik tank gratis bagi pelanggan sebagai bagian dari pendekatan hulu-hilir untuk memastikan kualitas air bersih. Selain itu, PAM Jaya juga menggelar ajang apresiasi Jakarta Water Hero yang memberi penghargaan kepada pelanggan yang menggunakan air perpipaan secara bijak. Kegiatan ini juga untuk mendukung kebijakan pengelolaan air, termasuk penerapan Pergub No. 93 Tahun 2021 tentang Zonasi Bebas Air Tanah (ZOBAT). Tahun ini, 10 institusi ditetapkan sebagai Top 10 Jakarta Water Hero, seperti PT Grand Indonesia, RSUP Fatmawati, hingga Hotel Mulia Senayan.
Target 2029 Seluruh Kebutuhan Air di Jakarta Terpenuhi
Selain IPA Mookervart dan Pesanggrahan, ada juga IPA Buaran III di Jakarta Timur. Fasilitas dengan kapasitas 3.000 liter per detik ini menyuplai 31 kelurahan di lima kecamatan, yaitu Kramat Jati, Makasar, Cipayung, Ciracas, dan Pasar Rebo. Tak hanya membangun IPA, PAM Jaya juga menggelar berbagai program pendukung seperti 20.000 sambungan baru, program KAS (Kartu Air Sehat), bantuan tandon air, dan layanan satu jam untuk aduan warga.
Warga Jakarta menyambut baik pembangunan dan perluasan layanan air minum ini. Rina Marlina (39), warga Jakarta Timur, mengaku senang dengan hadirnya IPA. “Dulu, tiap minggu beli galon sampai empat kali. Sekarang, sejak ada air PAM yang bersih, kami bisa hemat,” tuturnya.
Strategi Jitu Menyelesaikan Proyek Layanan Air Bersih
Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta, Suhud Alynudin, mendukung penuh target cakupan 100 persen air bersih pada 2029. “Kami tentu saja mendukung kebijakan Gubernur itu,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta (8/5). Suhud menggarisbawahi pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah administratif Jakarta Barat. Ia juga mendukung rencana PAM Jaya melantai di bursa saham.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!