
Target Jawa Barat Menjadi Zona Bebas Stunting pada 2025
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menetapkan target yang jelas untuk mencapai zero new stunting di tahun 2025. Ia menjelaskan bahwa tidak boleh ada lagi kasus stunting baru di wilayah Jawa Barat. Hal ini akan dilakukan melalui langkah-langkah yang sangat terstruktur dan disiplin.
Dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Barat, Herman menyampaikan arahannya kepada perwakilan dari 27 kabupaten/kota di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Rabu, 20 Agustus 2025. Ia menekankan bahwa strategi penurunan stunting harus dilakukan secara menyeluruh, baik sebelum maupun setelah kelahiran anak.
Untuk ibu hamil, Herman meminta agar diberikan perhatian penuh melalui konsumsi tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan minimal enam kali, serta pemenuhan gizi khususnya protein hewani. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan.
Setelah bayi lahir, fokus perhatian dialihkan pada pemenuhan hak bayi dan balita. Bayi berusia 0–6 bulan didorong untuk mendapatkan ASI eksklusif, kemudian dilanjutkan dengan ASI hingga usia 24 bulan yang disertai makanan pendamping yang bergizi. Dengan demikian, pertumbuhan dan perkembangan anak dapat optimal.
Herman mengatakan bahwa pemenuhan gizi dan pola asuh yang sehat menjadi kunci utama dalam tumbuh kembang anak. Ia menegaskan bahwa hal ini adalah tugas pemerintah. Dengan kerja sama yang kompak antara berbagai pihak, ia optimis target zero new stunting di Jawa Barat bisa tercapai.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat berhasil menurun menjadi 15,9%, atau turun sebesar 5,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa upaya penurunan stunting telah mulai menunjukkan hasil positif.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Vini Adiani Dewi, yang juga menjabat sebagai wakil ketua harian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Daerah Provinsi Jawa Barat, menegaskan bahwa capaian ini merupakan buah dari sinergi berbagai sektor dan level pemerintahan. Sinergi ini melibatkan pemerintah provinsi, desa, dan kelurahan, sehingga program penurunan stunting dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan.
Beberapa langkah penting yang telah dilakukan termasuk pengadaan fasilitas kesehatan yang lebih memadai, pelatihan tenaga medis, serta sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang tepat. Selain itu, partisipasi aktif dari masyarakat juga menjadi faktor kunci dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan terus meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat kerja sama antara berbagai pihak, Jawa Barat memiliki potensi besar untuk mencapai target zero new stunting pada tahun 2025. Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga akan membantu pembangunan daerah secara keseluruhan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!