Saudara menteri LG termasuk empat orang yang ditahan di bawah ATA di Karachi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Dipublikasikan pada, 25 Agustus -- 25 Agustus 2025 1:46 AM

Ketua Kota Chanesar Farhan Ghani, saudara dari Menteri Pemerintah Daerah Sindh Saeed Ghani, ditahan bersama tersangka lainnya dengan tuduhan terorisme karena diduga memukuli seorang "pegawai pemerintah" terkait masalah pemasangan kabel di Sharea Faisal di Karachi, demikian diungkap pada hari Minggu.

Menurut laporan informasi pertama (FIR), pengadu mengatakan dia adalah seorang pegawai pemerintah dan sedang menjalankan tugasnya pada tanggal 22 Agustus saat mengawasi pemasangan kabel serat optik di dekat pompa bensin Sharea Faisal.

"Pada sekitar pukul 16.47, sekitar 20-25 orang yang bepergian dalam tiga kendaraan tiba di sana, di mana tersangka dan orang-orang lainnya sedang bepergian," demikian pernyataan FIR.

Mereka berhenti mobilnya dekat dengannya (pengadu) dan memanggilnya, dengan berkata bahwa 'sahib (Farhan Ghani) bertanya 'Dengan izin siapa kamu menggali tanah ini?'

Pengadu merespons dengan mengatakan bahwa dia adalah pegawai pemerintah, dan pekerjaan ini dilakukan dengan surat keterangan tidak keberatan dari lembaga pemerintah, demikian dikatakan FIR.

Beberapa dari mereka (tersangka) berperilaku tidak sopan kepadanya dan memintanya untuk menghentikan pekerjaan tersebut segera," demikian bunyi laporan polisi (FIR). "Ketika pengadu menyatakan bahwa pekerjaan ini dilakukan dengan izin semua lembaga, mereka mulai menggunakan bahasa kasar dan memukulnya.

FIR mengklaim bahwa tersangka bertanya, "mengapa dia tidak menghentikan pekerjaan sesuai arahan 'sahib'". Klaim tersebut juga menyebutkan bahwa empat atau lima tersangka bersenjata mengarahkan pistol ke pelapor.

"Kemudian, mereka membawa pengadu ke ruangan pompa bensin di mana mereka menahannya dalam penahanan ilegal dan terus memukulnya," demikian bunyi laporan polisi.

Polisi akhirnya tiba di lokasi dan menyelamatkan pengadu, membawanya ke kantor polisi Ferozeabad, di mana dia membuat laporan polisi (FIR) terhadap tersangka, termasuk Farhan.

Laporan Polisi (FIR) telah didaftarkan di kantor polisi Ferozabad terhadap Farhan dan empat tersangka lainnya berdasarkan Pasal 147 (hukuman untuk pengeroyokan), 148 (pengeroyokan dengan senjata mematikan), 149 (setiap anggota pengumpulan ilegal dianggap bersalah atas tindakan yang dilakukan dalam rangka tujuan bersama), 186 (menghalangi pegawai publik dalam menjalankan fungsi publik), 324 (pembunuhan yang gagal), 337A(i) (hukuman atas penganiayaan), 342 (hukuman atas penahanan ilegal), 353 (penganiayaan atau kekerasan kriminal untuk mencegah pegawai publik menjalankan tugasnya), 379 (hukuman atas pencurian) dan 506B (hukuman atas ancaman kriminal) dari KUHP, dibaca bersama Pasal 7 (hukuman atas terorisme) dari Undang-Undang Anti-Terorisme, 1997.

Saeed Ghani menggunakan X untuk mengatasi situasi tersebut, menyatakan bahwa Farhan dan "rekan-rekannya" memiliki "perselisihan" dengan seseorang yang mengajukan laporan polisi, sesuai dengan "hak hukumnya".

"Farhan Ghani, bersama seluruh individu, akan menyerahkan diri kepada pihak berwajib dan menghadapi hukum, membuktikan kebenaran mereka di pengadilan," tulisnya.

Dalam pernyataan video yang diunggah ke X, Saeed menjelaskan bahwa laporan polisi (FIR) telah didaftarkan terhadap saudaranya dan tersangka lainnya, serta mencatat bahwa Farhan menyerahkan diri secara sukarela, karena tindakan tersebut "melanggar hukum dan memerlukan pendaftaran FIR".

"Ini adalah penangkapan dan murni masalah hukum. Semoga Tuhan mengizinkan, kami akan menyelesaikannya melalui sarana hukum," kata Ghani, menyampaikan terima kasih kepada pendukung partai dan rekan kerjanya atas pesan dukungan mereka.

Ini bukan masalah yang perlu diambil hati oleh kader partai," tambahnya. "Kami akan menyelesaikan masalah ini segera melalui sarana hukum.