
Dipublikasikan pada, 25 Agustus -- 25 Agustus 2025 6:27 PM
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat Iran Masoud Pezeshkian membahas program nuklir Iran pada hari Senin. Panggilan ini terjadi menjelang pembicaraan penting antara Iran dan kekuatan Eropa. Inggris, Prancis, dan Jerman telah mengancam untuk melanjutkan sanksi PBB terhadap Iran. Mereka ingin Iran mengurangi peningkatan uranium dan bekerja sama dengan inspektur internasional.
Iran akan bertemu dengan tiga negara Eropa di Jenewa pada Selasa untuk berunding. Tehran bersikeras bahwa mereka tidak mencari senjata nuklir dan mengucapkan terima kasih kepada Rusia atas dukungannya terhadap "haknya untuk mengaya". Kremlin tidak mengungkapkan detail percakapan tersebut. Rusia menentang rencana Eropa untuk "mengaktifkan kembali" sanksi, menyebutnya sebagai tindakan yang merusak stabilitas.
Pembicaraan ini terjadi di tengah ketegangan terkait kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai JCPOA. Kesepakatan tersebut mengangkat sanksi dalam pertukaran batasan aktivitas nuklir Iran. Iran mengklaim Eropa gagal memenuhi kewajibannya. Tehran juga menghentikan kerja sama dengan lembaga pengawas nuklir PBB setelah konflik terbaru dengan Israel.
Rusia dan Iran telah memperkuat hubungan mereka selama perang Rusia di Ukraina. Kedua negara tersebut bekerja sama secara erat dalam masalah politik, militer, dan ekonomi. Iran juga mencari dukungan dari Rusia dan Tiongkok menjelang negosiasi penting dengan Eropa dan AS. Pembicaraan mendatang akan menjadi krusial bagi masa depan perjanjian nuklir.
Rusia mendukung posisi Iran mengenai pengayaan nuklir. Eropa mendorong pemulihan sanksi di tengah pembicaraan yang mandek. Pertemuan di Jenewa akan menguji apakah diplomasi dapat meredakan ketegangan atau apakah konflik akan memburuk.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!