
Dipublikasikan pada, 25 Agustus -- 25 Agustus 2025 6:42 PM
Pemimpin PTI Hammad Azhar mengumumkan bahwa dia tidak akan bertarung dalam pemilu keanggotaan parlemen NA-129 yang akan datang. Kursi itu kosong setelah kematian baru-baru ini ayahnya, mantan Gubernur Punjab Mian Muhammad Azhar. Hammad mengumumkan hal ini melalui media sosial, menyatakan bahwa dia tidak ingin memberatkan ibunya dengan lebih banyak rasa sakit emosional.
Ia menjelaskan bahwa sebagai putra tunggal dan pewaris laki-laki satu-satunya dari keluarga, ia merasa memiliki tanggung jawab pribadi. "Saya tidak ingin ibu saya mengalami kehilangan lagi," tulisnya. Ia juga mengkritik parlemen saat ini, dengan menyatakan bahwa ia tidak bermaksud bergabung dengan "parlemen Form 47 yang penuh dengan anggota palsu." Istilah ini merujuk pada dugaan manipulasi pemilu dalam pemilu umum Februari 2024.
Hammad juga mengingat pengalaman sulit yang dihadapi ayahnya selama pemilihan umum terakhir. Ia mengatakan polisi menganiaya dan menangkap ayahnya yang berusia 82 tahun. Mereka juga menyelidiki rumah mereka beberapa kali, tambahnya. Kejadian-kejadian ini telah meninggalkan dampak yang mendalam pada keluarga tersebut.
Setelah keputusannya, Hammad Azhar telah menunjuk sepupunya, Chaudhry Arsalan Zaheer, untuk bertarung dalam pemilu sementara tersebut. Namun, ia menyatakan hal ini hanya akan terjadi jika PTI tidak memilih untuk memboikot pemilu di daerah pemilihan tersebut. Keputusan akhir akan bergantung pada strategi yang lebih luas dari partai tersebut.
Di sisi lain, pemimpin PML-N Nawaz Sharif telah aktif terlibat dalam kampanye NA-129. Ia menugaskan Khawaja Saad Rafique untuk menyatukan kelompok-kelompok politik mendukung kandidat partai. Pemilihan ulang ini diharapkan menarik perhatian politik yang signifikan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!