Ratusan Triliun Akan Dialokasikan untuk Bangun 5 Jalan Tol Baru di Jabar Mulai 2026

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Rencana Pembangunan 5 Jalan Tol Baru di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) tengah menyiapkan proyek besar yang bernilai ratusan triliun rupiah untuk membangun lima ruas jalan tol baru. Proyek ini akan dimulai pada tahun 2026 mendatang dan menjadi salah satu prioritas pembangunan selama masa kepemimpinan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM) periode 2024-2029.

Untuk memastikan kelancaran rencana tersebut, KDM bersama Pemprov Jabar terus melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah pusat. Ia berkomitmen agar setiap tahapan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, berjalan sesuai target. Adanya jalan tol diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarwilayah sekaligus mengurangi kemacetan lalu lintas yang selama ini menjadi masalah utama bagi warga Jabar.

Berikut adalah lima jalan tol yang direncanakan dibangun di Jabar:

1. Tol Getaci (Sampai Tasikmalaya)

Jalan Tol Getaci merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan menghubungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Jalur ini akan membantu sektor pariwisata serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konektivitas antarwilayah sebagai jalur logistik. Selain itu, jalan tol ini juga diharapkan memberikan efisiensi dalam penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan waktu tempuh.

Meski telah ditetapkan sebagai proyek strategis, pembangunan jalan tol ini belum dimulai hingga saat ini. Di bawah kepemimpinan KDM, pihaknya akan berusaha keras agar proyek ini segera dilaksanakan setelah pembebasan lahan selesai. Saat ini, proses pembebasan lahan sedang berlangsung di Kabupaten Bandung dan Garut, dan akan dilanjutkan ke wilayah Tasikmalaya.

Pembangunan jalan tol ini dibagi dalam dua seksi: Seksi pertama mencakup jalur Gedebage hingga Garut Utara sepanjang sekitar 45 kilometer, dan Seksi kedua Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang sekitar 50 kilometer.

2. Tol Dalam Kota Bandung

Bandung, sebagai ibu kota provinsi, sering mengalami kemacetan terutama di akhir pekan dan libur nasional. Untuk mengatasi hal ini, KDM merencanakan pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung yang akan membentang dari Jalan Dr. Djunjunan (Pasteur), melewati Jalan PHH Mustofa (Suci), RS Ujungberung, hingga KM 149 Gedebage.

Ruas jalan tol ini akan memiliki percabangan yang menghubungkan Ujungberung hingga Cileunyi. Dengan adanya jalan tol ini, arus kendaraan dari Jakarta dapat langsung menuju kawasan Sukajadi atau Setiabudi tanpa harus melewati Jalan Dr. Djunjunan. Pembangunan jalan tol ini direncanakan dimulai pada tahun 2026.

3. Tol Pasteur–Lembang

Rencana pembangunan Jalan Tol Pasteur-Lembang merupakan janji politik KDM saat kampanye Pilgub Jabar tahun lalu. Jalan tol ini sangat dibutuhkan untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung. Jalur ini akan dibangun mulai dari Gerbang Tol Pasteur dan terhubung langsung dengan Tol Padaleunyi.

Dengan adanya jalan tol ini, kendaraan dari Jakarta dapat langsung menuju Lembang tanpa harus melewati pusat Kota Bandung. Sebaliknya, kendaraan dari Lembang akan lebih mudah terhubung ke Tol Padaleunyi menuju Jakarta, sehingga membantu mengurangi kepadatan lalu lintas di wilayah Pasteur.

4. Tol Puncak

Tol Puncak direncanakan sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan di kawasan wisata populer seperti Caringin, Megamendung, Cisarua, dan Cianjur. Proyek ini memiliki panjang 51,8 kilometer dan diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp25 triliun.

Tol Puncak telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan direncanakan akan dimulai pada tahun 2026. Dengan adanya jalan tol ini, perjalanan ke kawasan wisata akan lebih lancar dan efisien.

5. Tol Sukabumi–Cianjur–Padalarang

Jalan tol ini akan menghubungkan Sukabumi, Cianjur, dan Padalarang dengan tujuan memangkas waktu tempuh antara ketiga daerah tersebut. Dengan hadirnya jalan tol ini, perjalanan antara tiga wilayah tersebut diyakini akan lebih singkat dan lancar.

Selain itu, jalan tol ini juga diharapkan memberikan kenyamanan serta efisiensi bagi para pengguna jalan. Proyek ini akan menjadi bagian dari rencana pembangunan infrastruktur yang akan direalisasikan oleh Gubernur KDM selama masa kepemimpinannya.