Rapat Rahasia Forkopimda Papua Barat Bahas Pemindahan Kasus NFRPB ke Makassar

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Rapat Rahasia Forkopimda Papua Barat Bahas Pemindahan Kasus NFRPB ke Makassar

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Gelar Rapat Rahasia

Pada hari Selasa (26/8/2025), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua Barat Daya dan Kota Sorong menggelar rapat tertutup di Lantai II Kantor Gubernur Papua Barat Daya. Rapat ini berlangsung sekitar pukul 08.58 WIT, dengan peserta yang terdiri dari berbagai instansi pemerintah dan keamanan.

Rapat tersebut diketahui membahas rencana pemindahan empat tahanan yang terkait dengan kasus Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) dari Kota Sorong ke Kota Makassar. Meskipun tidak ada pengumuman resmi mengenai hasilnya, para peserta rapat tampak sangat serius dalam membahas isu ini.

Sebelum rapat dimulai, rombongan Forkopimda berkumpul di Lantai III Kantor Gubernur, namun kemudian beralih ke ruang rapat di Lantai II. Dalam beberapa menit pertama, petugas mulai keluar dari ruangan, sementara staf dan ajudan para pejabat dilarang masuk selama proses rapat berlangsung.

Rapat dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu. Ia hadir bersama sejumlah pejabat penting seperti Kapolda Papua Barat Daya, Kabinda, MRPBD, Kejari, Wali Kota Sorong, serta Kapolresta Sorong Kota. Rapat berlangsung sekitar satu jam, namun setelah keluar dari ruangan, para peserta tidak memberikan informasi apapun tentang hasil pembahasan.

Saat ditanya mengenai isi rapat, Gubernur Elisa Kambu menyatakan bahwa pertemuan tersebut hanya merupakan koordinasi rutin antar Forkopimda. Menurutnya, ia baru saja tiba dan belum mengetahui detail lebih lanjut mengenai hasil diskusi.

"Koordinasi ini biasa dilakukan, dan saya juga belum tahu pasti terkait dengan tahanan NFRPB yang sakit dan dibawa ke RSAD dr Aryoko Sorong," ujarnya.

Meski demikian, kehadiran Forkopimda dalam rapat ini menunjukkan adanya perhatian khusus terhadap isu yang sedang berlangsung. Terlebih, pemindahan tahanan dari satu kota ke kota lainnya memerlukan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait.

Beberapa pihak khawatir dengan proses pemindahan tersebut, terutama jika ada tahanan yang kondisi kesehatannya tidak stabil. Hal ini bisa memengaruhi keselamatan dan kenyamanan tahanan selama perjalanan. Oleh karena itu, perlunya langkah-langkah yang tepat dan transparan dari pihak berwenang menjadi penting.

Selain itu, masyarakat juga menanti penjelasan lebih lanjut dari pihak berwenang mengenai alasan pemindahan tahanan tersebut. Banyak yang bertanya-tanya apakah ini terkait dengan penyelidikan lebih lanjut atau proses hukum yang sedang berlangsung.

Dengan adanya rapat rahasia ini, banyak pihak berharap agar informasi yang diberikan dapat menjawab berbagai pertanyaan yang muncul. Tidak hanya itu, masyarakat juga berharap agar proses pemindahan tahanan dapat dilakukan secara profesional dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pemindahan tahanan bukanlah hal yang mudah, terutama jika melibatkan kasus yang sensitif seperti NFRPB. Oleh karena itu, penting bagi pihak berwenang untuk tetap menjaga keamanan, keadilan, dan keterbukaan dalam segala proses yang dilakukan.