
Aksi Protes Besar di London Menentang Kunjungan Presiden Israel
Ribuan orang berkumpul di depan Kantor Perdana Menteri Inggris di pusat kota London pada Selasa untuk menggelar aksi protes besar-besaran. Mereka menentang kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Inggris dan menuntut agar ia segera ditangkap setelah tiba. Demonstrasi ini disebut sebagai "protes darurat" yang dilakukan oleh para pengunjuk rasa pro-Palestina.
Para peserta membawa bendera Palestina dan memprotes Perdana Menteri Keir Starmer karena mengizinkan kunjungan Herzog. Mereka meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina dan mengecam pemerintah dengan berteriak, “Keir Starmer, kamu tak bisa bersembunyi, kami menuduhmu melakukan genosida.” Banyak dari mereka juga menyebut Herzog sebagai “presiden genosida” dan menuntut agar pemerintah Inggris segera mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya.
Herzog akan melakukan kunjungan selama tiga hari ke London dan diperkirakan bertemu dengan Starmer, anggota parlemen Inggris, perwakilan publik, serta tokoh media. Beberapa politisi Inggris sebelumnya telah meminta Starmer untuk menghindari pertemuan dengan Herzog mengingat serangan brutal Israel di Gaza yang telah menyebabkan penderitaan luar biasa bagi warga setempat.
Puluhan anggota parlemen Inggris juga telah menulis surat kepada Perdana Menteri untuk menyatakan keprihatinan mereka atas keputusan mengizinkan kunjungan Herzog. Aksi protes ini dimulai awal pekan ini, dan para demonstran akan berkumpul dengan panci dan wajan di Chatham House untuk mencoba mengganggu pidato presiden Israel di sana.
Tuduhan Terhadap Herzog dan Kritik terhadap Pemerintah Inggris
Pusat Keadilan Internasional untuk Palestina (ICJP) telah menulis surat kepada Scotland Yard, menuntut agar presiden Israel diselidiki setibanya di Inggris. ICJP menyatakan bahwa Herzog diduga bertanggung jawab pidana atas dugaan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, penyiksaan, dan tindakan yang merupakan genosida yang masuk akal.
Selain itu, Sahabat Al-Aqsa, sebuah LSM berbasis di Inggris yang menyerukan perubahan politik terkait Palestina, telah mengajukan permohonan kepada Direktur Kejaksaan Umum dan Jaksa Agung untuk memulai proses pidana terhadap Herzog atas tuduhan mendorong serangan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina di Gaza dan infrastruktur sipil di Jalur Gaza.
Perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 64.000 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023. Serangan militer Israel telah menghancurkan wilayah kantong tersebut yang kini menghadapi bencana kelaparan. Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Pembelaan Keir Starmer
Beberapa jam sebelum pertemuannya dengan Herzog, Starmer mengecam serangan Israel terhadap ibu kota Qatar, Doha, sekaligus membela keputusannya untuk melanjutkan pertemuan tersebut. Berpidato di hadapan Dewan Rakyat pada Rabu 10 September 2025, Starmer bergabung dengan kecaman global terhadap Israel atas serangan rudalnya terhadap tim negosiasi Hamas di Doha.
Ia menyatakan bahwa serangan tersebut melanggar kedaulatan Qatar dan tidak menjamin perdamaian yang telah dijanjikan oleh Inggris dan banyak sekutu. Starmer mengatakan ia berbicara dengan Emir Qatar pada Selasa malam, segera setelah serangan itu, untuk menyampaikan "dukungan dan solidaritas" Inggris.
Meski mengecam serangan Israel, Starmer tetap berkomitmen pada solusi diplomatik. Ia menegaskan bahwa pembatasan bantuan harus dicabut dan serangan di Gaza harus dihentikan. Namun, ia menolak untuk meninggalkan diplomasi sebagai jalan penyelesaian konflik.
Stephen Flynn, pemimpin Westminster dari Partai Nasional Skotlandia (SNP), bertanya kepada Starmer tentang keputusannya untuk menjamu presiden Israel. Ia menuding Herzog sebagai orang yang menyerukan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina dan mengirimkan peluru artileri yang menghancurkan rumah, keluarga, dan teman-teman mereka.
Menanggapi hal tersebut, Starmer mengulangi seruannya untuk perdamaian dan menambahkan: "Saya tidak akan menyerah pada diplomasi."
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!