
Qatar Siap Jadi Tuan Rumah KTT Darurat Arab-Islam
Pemerintah Qatar telah mengumumkan kesiapan untuk menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat Arab-Islam di Doha pada 14 hingga 15 September. KTT ini akan menjadi forum bersama untuk membahas serangan Israel terhadap Qatar. Pertemuan ini diharapkan mampu memperkuat solidaritas antara negara-negara Arab dan Islam dalam menghadapi ancaman yang terjadi.
Forum internasional tersebut akan dihadiri oleh para pejabat tinggi dari anggota negara Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Qatar menyebutkan bahwa pertemuan persiapan para menteri luar negeri akan dilaksanakan pada hari Minggu, menjelang pelaksanaan KTT darurat Arab-Islam.
Solidaritas Negara-Negara Arab dan Islam
Negara-negara Arab dan Islam menunjukkan dukungan penuh kepada Qatar setelah serangan Israel di Doha pada 9 September lalu. Serangan tersebut menargetkan kompleks perumahan yang diduga menjadi lokasi singgah delegasi negosiasi Hamas. Aksi militer Israel tersebut menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. Gempuran udara Israel ke Qatar dinilai dapat memperburuk ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Kamis malam, perwakilan Mesir, Osama Abdel Khalek, menyampaikan penilaian positif terhadap upaya Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat dalam mendorong tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Dukungan serupa juga diberikan oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan Prancis.
Penolakan Terhadap Serangan Israel
Melalui sambungan telepon, Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan kecaman mereka terhadap serangan Israel di wilayah Qatar. Kedua pemimpin menekankan bahwa serangan yang menargetkan pejabat Hamas merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar serta ancaman bagi keamanan dan stabilitas regional.
Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, juga telah berbincang dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, melalui sambungan telepon pada Rabu (10/9) dari Istana Kepresidenan Jakarta. Presiden menanyakan kondisi terkini di Qatar pasca-serangan Israel ke Doha yang terjadi sehari sebelumnya.
Sikap Indonesia terhadap Serangan Israel
Sekretaris Kabinet Letnan Kolonel (Letkol) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa serangan Israel ke Doha merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip hukum internasional, Piagam PBB, serta pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar. Ia menilai serangan ini juga sebagai ancaman besar terhadap keamanan dan perdamaian kawasan.
Teddy menegaskan bahwa sikap Indonesia konsisten mendukung kedaulatan Qatar dan perdamaian di kawasan Timur Tengah. "Serangan ini juga berisiko mengeskalasi dan memperluas konflik di kawasan,” katanya dalam siaran pers.
Peran Indonesia dalam Membangun Perdamaian
Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk membangun perdamaian di kawasan Timur Tengah. Melalui berbagai langkah diplomatik, Indonesia berupaya mendorong dialog dan solusi damai antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Dukungan terhadap kedaulatan dan keamanan negara-negara tetangga menjadi prioritas utama dalam kebijakan luar negeri Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga aktif dalam berbagai forum multilateral seperti PBB dan OKI untuk menyuarakan pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan. Dengan partisipasi aktif dalam berbagai inisiatif diplomasi, Indonesia berharap mampu memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan stabil bagi seluruh negara di kawasan Timur Tengah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!