Pertamina Siap Operasikan Kilang Balikpapan 17 November

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Proyek Pengembangan Kilang Balikpapan Diharapkan Mulai Beroperasi November 2025

PT Pertamina (Persero) menargetkan proyek pengembangan Kilang Balikpapan, yang dikenal sebagai Refinery Development Master Plan (RDMP), akan segera beroperasi pada bulan November 2025. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, pada Kamis (11/9).

Simon menyatakan bahwa target penyelesaian RDMP Balikpapan diharapkan bisa dimulai pada 10 November 2025. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa kilang tersebut akan mulai beroperasi seminggu setelahnya, yaitu pada 17 November 2025.

Proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai US$ 7,4 miliar. Angka ini terdiri dari US$ 4,3 miliar berasal dari ekuitas dan sisanya, yaitu US$ 3,1 miliar, didapatkan melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA). Investasi besar ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk kilang.

Kilang RU V Balikpapan merupakan salah satu kilang terbesar di Indonesia dengan kapasitas pengolahan sebesar 260 kilo barrel per day (KBPD), atau sekitar 25,2% dari total kapasitas kilang yang dimiliki oleh Pertamina. Luas area kilang mencapai 283,82 hektare dan jumlah pekerja mencapai 1.771 orang.

Dengan selesainya proyek RDMP, kapasitas kilang akan meningkat dari 260 KBPD menjadi 360 KBPD. Selain itu, kualitas produk akan meningkat dari standar EURO II ke EURO V. Produk BBM akan meningkat dari 197 KBPD menjadi 339 KBPD, sementara produksi LPG akan naik dari 48 kilo tonnes per tahun (KTPA) menjadi 384 KTPA.

Setelah proyek ini selesai, Kilang Balikpapan akan menjadi kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia. Sebelumnya, Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, menyebutkan bahwa proyek ini ditargetkan rampung pada September 2025. Namun, saat ini progres pembangunan RDMP Balikpapan telah mencapai 92,42% per Februari 2025.

Perusahaan melakukan berbagai upaya percepatan, termasuk pemantauan dan pengendalian terhadap progres kontraktor. Selain itu, Pertamina juga sedang merencanakan penambahan sumber daya manusia serta pengadaan pelatihan dan spare parts.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menyarankan agar proyek RDMP selesai lebih cepat, yaitu pada Juni atau Juli 2025. Ia berharap bahwa setelah proyek selesai, kapasitas pengolahan kilang minyak Pertamina akan meningkat menjadi 360 ribu barel per hari. Saat ini, target operasi November 2025 mundur lima bulan dari yang sebelumnya direncanakan.

Dengan proyek ini, Pertamina berharap dapat memenuhi kebutuhan energi nasional secara lebih efisien dan efektif. Penyelesaian RDMP Balikpapan juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan stabilitas pasokan BBM di Indonesia.