Profil Pendidikan Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR RI dan Sekolah Luar Neger

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Profil Rahayu Saraswati, Anggota DPR yang Mundur dan Kontroversi yang Menyertainya

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, anggota DPR RI dari Partai Gerindra, resmi mengundurkan diri dari jabatannya untuk periode 2024–2029. Keponakan Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto ini menyampaikan pengunduran dirinya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Ia menjelaskan bahwa keputusan tersebut terkait dengan kontroversi pernyataannya dalam sebuah podcast pada Februari 2025. Meski telah menyatakan mundur, Sara berharap masih diberi kesempatan untuk menuntaskan satu agenda penting di Komisi VII DPR RI, yakni pembahasan dan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan.

Latar Belakang Pendidikan yang Mengagumkan

Rahayu Saraswati lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986. Ia memulai pendidikan dasarnya di Sekolah Dasar Tarakanita 2 pada tahun 1992 hingga lulus pada 1998. Setelah lulus SD, ia melanjutkan sekolah menengah pertama di United World College, Singapura pada 1998 hingga 1999. Setelah tamat dari SMP, Sara kemudian meniti pendidikan ke jenjang lebih tinggi, yakni SMA di College du Leman Swiss dari 1999 hingga 2003.

Sara melanjutkan studi ke University of Virginia, Amerika Serikat namun hanya bisa bertahan selama 2,5 tahun atau hingga 2005. Ia lalu pindah ke London dan setahun ikut kursus seni peran di The International School of Screen Acting pada 2006–2007 setelah sebelumnya ikut kursus di New York Film Academy di Universal Studios, Los Angeles, Amerika Serikat.

Karier Akting dan Politik yang Dinamis

Sara berperan di film “Merah Putih” sebagai Senja, tahun 2009. Meskipun yang membiayai pembuatan film ini ayahnya sendiri, Hashim Djojohadikusumo, Sara tetap harus ikut casting seperti pemain lain dan screen test untuk para pemeran.

Dalam dunia politik, Sara mulai terjun menjadi Kabid Advokasi Perempuan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra pada 2008. Pada tahun yang sama, Sara juga didapuk menjadi Kabid Pengembangan Peranan Perempuan di Tunas Indonesia Raya atau organisasi sayap Partai Gerindra. Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum di Satuan Relawan Indonesia Raya pada 2008 hingga 2009.

Pada Pemilu 2014, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Tengah IV dan berhasil lolos ke Senayan. Keponakan Prabowo ini menjadi anggota Komisi VIII untuk periode 2014–2019. Pada Pileg 2019 lalu, Sara kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif. Tahun 2024, dia maju lagi ke Pileg dan lolos ke Senayan. Sara kemudian menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR.

Kiprah di Pilwalkot Tangsel

Tahun 2020, Sara mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan berpasangan dengan Muhamad, mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel sekaligus politisi PDI-P. Pasangan Muhamad-Sara mendapat dukungan dari sembilan partai politik yaitu PDI-P, Partai Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional dan Partai Hanura. Kemudian, Partai Nasdem, Partai Perindo, Partai Garuda, dan Partai Berkarya, dengan akumulasi kursi di DPRD Kota Tangsel mencapai 23 kursi. Namun, pasangan Muhammad-Sara kalah di Pilwalkot Tangsel. Pasangan yang menang kala itu adalah Benyamin Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan.

Penyesalan atas Pernyataan yang Menyentuh

Sara mengakui bahwa keputusan mundur tersebut berkaitan dengan kontroversi pernyataannya dalam sebuah podcast pada Februari 2025. Potongan video dari podcast itu kembali viral pada Agustus dan memicu gelombang kritik dari publik. "Walaupun niat saya sebenarnya ingin mendorong entrepreneurship di era digital, saya menyadari bahwa kata-kata saya telah menyakiti banyak pihak, terutama mereka yang masih berjuang untuk menghidupi keluarganya," ungkapnya.

Ia pun menyampaikan permohonan maaf dan menegaskan siap bertanggung jawab penuh atas ucapannya. "Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," kata Sara.

Di akhir pernyataannya, Sara menyampaikan rasa terima kasih kepada para pemilih di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya dalam Pemilu 2024. "Saya mohon maaf jika saya telah mengecewakan Anda selama saya mengemban tugas ini," tutupnya.