Perombakan Kabinet yang Menimbulkan Tanda Tanya
Presiden Joko Widodo melakukan perubahan atau reshuffle terhadap Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9). Perubahan ini menimbulkan kekosongan di dua kementerian. Pemangkasan jabatan tersebut menyebabkan posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) masih kosong setelah Dito Ariotedjo mundur. Selain itu, posisi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) juga belum ada penunjukan definitif.
Presiden memilih untuk menginstruksikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin untuk merangkap sebagai pejabat sementara Kemenko Polkam menggantikan Budi Gunawan. Langkah ini menunjukkan bahwa presiden sedang mencari solusi sementara sebelum menetapkan pemimpin permanen.
Model Reshuffle yang Berbeda
Analis Komunikasi Politik KedaiKopi, Hendri Satrio, menyatakan bahwa model reshuffle kali ini merupakan hal baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Pertama kali ada pergantian pemain, tapi pemain pengganti yang baru belum masuk. Mungkin presiden ada pertimbangan tertentu,” ujarnya melalui pesan suara WhatsApp.
Ia menilai bahwa proses reshuffle ini berlangsung secara mendadak tanpa adanya pengumuman publik terlebih dahulu. Hendri mengaitkan pola ini dengan karakter Presiden sebagai pensiunan militer Kopassus yang biasa melakukan hal penting secara diam-diam dan terencana.
“Ini pola baru. Mungkin ini cara Pak Prabowo melakukan hal penting tapi silent,” katanya.
Spekulasi Calon Menpora
Beredar kabar bahwa figur pejabat baru Menpora akan berasal dari Partai Golkar maupun sosok profesional. Sebelumnya, Dito Ariotedjo adalah kader Partai Golkar, sehingga ada potensi penggantinya diperkirakan juga berasal dari partai tersebut.
Salah satu nama yang muncul sebagai calon Menpora adalah Puteri Anetta Komarudin. Ia merupakan anggota Komisi XI DPR fraksi Golkar dan anak dari politikus senior Golkar, Ade Komarudin. Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, mengakui bahwa dirinya telah mengusulkan nama Puteri kepada Presiden. Namun, ia menekankan bahwa keputusan akhir tetap menjadi hak prerogatif presiden.
“Sudah (mengusulkan Puteri). Pengangkatan pemberhentian menteri itu hak prerogatif presiden, karena menteri adalah pembantu presiden,” ujar Bahlil.
Nama Lain yang Disebut-sebut
Selain Puteri Komarudin, selebriti Raffi Ahmad dan mantan atlet bulu tangkis Taufik Hidayat juga disebut-sebut menjadi kandidat Menpora baru. Raffi saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Sementara Taufik merupakan Wakil Menpora.
Hendri Satrio menilai kemungkinan besar posisi Menpora tidak akan kembali dijabat oleh politisi Golkar. Hal ini karena Golkar sudah mendapat jatah kursi Menteri Pekerja Migran Indonesia (P2MI). “Jadi mungkin akan diisi oleh profesional atau Wamenpora-nya naik (posisi),” ujar Hendri.
Penetapan Menteri P2MI
Dalam perombakan kabinet pekan ini, Golkar mendapatkan jatah kursi Menteri P2MI yang dijabat oleh Mukhtaruddin. Ia merupakan politikus Golkar asal Kalimantan Tengah yang sebelumnya anggota Komisi XII DPR. Mukhtaruddin menggantikan posisi Menteri P2MI sebelumnya, yakni Abdul Kadir Karding.
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), tidak memberikan komentar terkait hubungan antara reshuffle yang menimpa Karding dengan peristiwa main domino dengan Azis Wellang yang merupakan eks tersangka pembalakan hutan. Cak Imin mengatakan dirinya tidak tahu alasan presiden melakukan perombakan kabinet saat itu.
“Semua kan kewenangan presiden,” ujarnya.
Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui alasan presiden menyerahkan kursi menteri P2MI kepada partainya. Ia menepis anggapan bahwa reshuffle kali ini merupakan langkah tukar-menukar jatah kursi menteri untuk tiap-tiap partai politik.
“Saya tidak mengatakan ditukar, tapi ini penugasan dari Bapak Presiden,” ujarnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!