
Bantuan Domba untuk Petani Tembakau di Cisampih
Petani tembakau di Desa Cisampih, Kecamatan Jatigede, mendapatkan bantuan berupa 17 ekor domba dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang. Bantuan tersebut terdiri atas 15 ekor betina dan 2 ekor jantan. Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memberikan dukungan kepada para petani yang berkontribusi langsung terhadap pendapatan daerah.
Bantuan domba ini diharapkan memberikan manfaat ganda bagi para petani. Selain sebagai penunjang usaha pertanian, domba juga bisa menjadi tambahan penghasilan yang signifikan. Hal ini dapat membantu para petani dalam mengelola usaha mereka secara lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan hanya pada komoditas tembakau.
Kepala UPTD Perikanan dan Peternakan Wilayah Tomo, Dedi Darmawan, menjelaskan bahwa bantuan domba ini berasal dari alokasi anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025. Ia menyampaikan harapan agar bantuan ini dapat meningkatkan semangat para petani tembakau di Cisampih dalam mengembangkan usaha pertanian sekaligus peternakan yang terpadu.
Pihak UPTD menyarankan agar pola pemeliharaan domba diatur dengan baik oleh kelompok petani. Dengan sistem yang terorganisir, seluruh anggota kelompok dapat merasakan manfaat dari bantuan tersebut.
Pengelolaan Domba yang Efektif
Menurut Dedi, setiap petani sebaiknya memelihara minimal dua ekor domba agar pengelolaan lebih mudah. Jika hanya satu ekor, ketika ada domba yang telat beranak, semangat petani bisa menurun dan bahkan tergoda untuk menjual. Dengan dua ekor, peluang mendapatkan anakan tetap ada, sehingga motivasi petani bisa terjaga.
Selain itu, kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang untuk kebutuhan pertanian. Tanaman tembakau tidak bisa sepenuhnya mengandalkan pupuk kimia, sehingga penggunaan pupuk alami sangat penting. Selain itu, hasil keturunan domba nantinya bisa dijual, menjadi sumber pendapatan tambahan bagi petani.
Pendapat Petani Tembakau
Salah seorang petani tembakau asal Cisampih, Anung, menyatakan bahwa petani tembakau memang harus mendapat prioritas bantuan. Pasalnya, komoditas tembakau menjadi andalan pendapatan petani dan juga pendapatan daerah. Namun, ia menambahkan bahwa petani tidak bisa maksimal dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga jika hanya mengandalkan dari komoditas tembakau.
“Makanya dengan adanya bantuan ternak, petani bisa menutupi kebutuhan ekonomi meski tembakau belum bisa dipanen,” ujarnya. Bantuan domba ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk memperkuat kesejahteraan para petani tembakau di wilayah tersebut.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!