BAZNAS dan Kemenag Gelar Workshop, Agus Salman: Guru Jadi Beban yang Menyakitkan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Workshop Peningkatan Kompetensi Guru dan Ustaz di Kabupaten Bandung

BAZNAS Kabupaten Bandung bekerja sama dengan Kemenag Kabupaten Bandung mengadakan workshop pembelajaran bagi para guru atau ustaz yang berada di lingkungan Seksi Pendidikan Diniyah dan Pesantren. Acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025, di Gedung BAZNAS Center. Hadir dalam acara tersebut antara lain Kasubag Tata Usaha Kemenag H. Asep Saepuloh, Kasi Pendidikan Diniyah dan Pesantren Kemenag H. Agus Salman, Anggota DPRD Kabupaten Bandung H. Asep Yusuf Salim, serta Ketua BAZNAS Kabupaten Bandung H. Yusuf Ali Tantowi.

Menurut H. Agus Salman, guru-guru yang mengajar di lingkungan Diniyah maupun pesantren memiliki semangat yang sangat tinggi karena kebanyakan dari mereka tidak merupakan pegawai negeri sipil (PNS). Ia menyoroti pentingnya pengakuan terhadap peran guru yang sangat ikhlas dalam menjalankan tugasnya.

"Sehingga sangat menyakitkan apabila ada pejabat yang menyebutkan bahwa guru adalah beban negara," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa pemateri dalam workshop kali ini adalah Prof. Dr. H. Dedi Mulyasana.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa kondisi para guru atau ustaz di lingkungan Kemenag, khususnya di pesantren, hampir semuanya adalah honorer. Mereka tidak mendapatkan fasilitas negara karena minimnya dana yang dialokasikan untuk perbaikan gedung. Semua fasilitas belajar dibangun secara mandiri oleh masyarakat.

Ia juga menyatakan bahwa jumlah peserta dalam workshop kali ini mencapai sekitar 200 orang. Acara ini diharapkan dapat memberikan peningkatan kompetensi dan motivasi bagi para guru dan ustaz di wilayah Kabupaten Bandung.

Pengalaman Sebagai Guru Madrasah

H. Asep Yusuf Salim, anggota DPRD Kabupaten Bandung, juga menyampaikan bahwa dirinya selama 27 tahun bertugas sebagai guru madrasah. Ia tetap memegang jabatan sebagai guru meskipun saat ini menjalani tugas sampingan sebagai wakil rakyat.

"Saya sampai sekarang tetap sebagai guru madrasah yang mendapatkan tugas sampingan sebagai wakil rakyat," katanya. Ia menekankan pentingnya peran guru dalam membangun pendidikan yang berkualitas, terlepas dari posisi atau jabatan yang diemban.

Program Insentif BAZNAS untuk Guru dan Ustaz

Sementara itu, H. Yusuf Ali Tantowi, ketua BAZNAS Kabupaten Bandung, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki kepedulian tinggi terhadap guru dan ustaz maupun ustazah di lingkungan Diniyah dan pesantren. BAZNAS telah menyiapkan dua program insentif yang bertujuan untuk memberikan dukungan kepada para pendidik.

Program pertama adalah insentif untuk takmir dan ustaz yang mengajar di masjid. Sementara program kedua ditujukan bagi ustaz/ustazah yang mengajar di Diniyah dan pesantren. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kesejahteraan para pendidik yang berkontribusi besar dalam membentuk generasi penerus bangsa.

Workshop ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kerja sama antara BAZNAS dan Kemenag, serta memberikan wadah bagi para guru dan ustaz untuk saling berbagi pengalaman dan meningkatkan kapasitas diri. Dengan adanya program insentif dan pelatihan seperti ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan di wilayah Kabupaten Bandung.