
Peristiwa Kontroversial yang Memicu Pengunduran Diri Rahayu Saraswati dari DPR RI
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, mengumumkan pengunduran dirinya setelah pernyataannya dalam sebuah podcast dinilai menyakiti masyarakat. Keputusan ini diambil setelah adanya kritik publik terhadap ucapan yang ia sampaikan dalam wawancara tersebut.
Sara, panggilan akrabnya, menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dan merupakan keponakan Presiden Joko Widodo. Pernyataannya dalam podcast berjudul "Rahayu Saraswati kupas isu perempuan hingga kolaborasi ekonomi kreatif" menjadi sorotan setelah potongan videonya viral di media sosial. Meski ia tidak bermaksud untuk menyakiti siapa pun, beberapa kalimat dalam wawancara itu dianggap tidak sesuai dengan situasi yang sedang dialami oleh masyarakat luas.
Konten yang Menimbulkan Kekisruhan
Dalam durasi 42 menit, Sara berbicara tentang berbagai isu, termasuk dorongannya agar anak muda lebih mandiri dengan membangun usaha sendiri daripada bergantung pada pemerintah. Ia menegaskan bahwa niat awalnya adalah untuk mendorong semangat kewirausahaan, khususnya di tengah transformasi digital yang membuka peluang ekonomi kreatif.
Namun, beberapa bagian dari pernyataannya, terutama yang berada di antara menit ke-25 sampai ke-27, dianggap menyentuh perasaan masyarakat yang sedang kesulitan. Potongan video ini kembali viral pada Agustus 2025, sehingga memicu gelombang protes dan kritik.
Sara mengakui bahwa kata-kata yang ia sampaikan telah menyakiti banyak pihak, terutama mereka yang sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia menyampaikan permintaan maaf secara tulus atas kesalahan yang terjadi.
Penjelasan dan Permintaan Maaf
Dalam pernyataannya, Sara menjelaskan bahwa niatnya bukan untuk meremehkan upaya masyarakat yang sedang berjuang. Ia juga menegaskan bahwa dirinya memiliki privilege besar, termasuk dukungan dari keluarga dan suaminya, yang memberinya kesempatan untuk berkembang.
Meski begitu, ia sadar bahwa perkataannya bisa ditafsirkan berbeda oleh masyarakat. Oleh karena itu, ia memilih untuk mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI, meskipun masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII.
Pengunduran dirinya diumumkan melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9/2025). Dalam video tersebut, ia menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang viral dua minggu sebelum perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Tindakan Partai Gerindra
Menindaklanjuti keputusan Sara, Fraksi Partai Gerindra di DPR RI memutuskan untuk menonaktifkannya sementara waktu. Sekretaris Fraksi Partai Gerindra di DPR RI, Bambang Haryadi, menyatakan bahwa pihaknya menghormati jalan politik yang dipilih oleh Sara.
Ia menambahkan bahwa proses administrasi pengunduran diri akan dilakukan dengan berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra. Seluruh prosedur akan dijalankan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.
Profil Singkat Rahayu Saraswati
Lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986, Sara memiliki latar belakang pendidikan yang cukup lengkap. Ia menempuh pendidikan dasar di Tarakanita 2, kemudian melanjutkan ke United World College di Singapura, SMA di College du Leman Swiss, dan kuliah di University of Virginia, Amerika Serikat.
Setelah lulus, Sara memulai karier di dunia hiburan dengan peran dalam film "Merah Putih". Namun, ia lebih dikenal sebagai tokoh politik yang aktif di Partai Gerindra.
Karier politiknya dimulai pada 2008 sebagai Kabid Advokasi Perempuan di DPP Partai Gerindra. Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum di Satuan Relawan Indonesia Raya. Setelah mencalonkan diri dalam Pemilu 2014 dan 2019, Sara berhasil menjadi anggota DPR RI dan menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII.
Dengan pengunduran dirinya, Sara meninggalkan posisi penting di DPR RI. Namun, keputusannya ini menunjukkan tanggung jawab atas pernyataannya dan kesadaran akan dampak yang muncul dari ucapan yang disampaikannya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!