Pemanfaatan Bioskop sebagai Media Komunikasi Publik
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital mengambil langkah inovatif dalam menyampaikan informasi resmi kepada masyarakat. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menayangkan rekaman video tentang kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di jaringan bioskop. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan komunikasi publik yang lebih efektif dan mencakup berbagai kalangan masyarakat.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Fifi Aleyda Yahya, menjelaskan bahwa pemerintah memanfaatkan berbagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi resmi. "Komunikasi publik pada era digital tidak lagi terbatas pada satu kanal," ujarnya dalam keterangan persnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah semakin sadar akan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat saat ini.
Penayangan video sebelum pemutaran film di bioskop mendapat respons yang beragam. Beberapa warganet memberikan sentimen negatif, namun juga ada yang mendukung ajakan agar penonton masuk ke studio 15 menit sebelum jadwal penayangan. Ajakan ini mendapatkan banyak dukungan dari netizen, yang menunjukkan adanya minat masyarakat terhadap informasi yang disampaikan.
Fifi menegaskan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan informasi penting dapat tersampaikan secara luas dan efektif. Ia menekankan bahwa hal ini dilakukan tanpa melanggar aturan bioskop. Seperti platform media sosial, televisi, radio, dan papan reklame, bioskop menjadi salah satu saluran yang digunakan oleh pemerintah untuk menyampaikan informasi tentang pelaksanaan program dan kebijakan pemerintah.
Salah satu alasan pemerintah memilih bioskop sebagai sarana komunikasi adalah karena kemampuannya dalam menyajikan pengalaman visual dan audio yang lebih baik. Dengan demikian, masyarakat diharapkan lebih mudah menerima informasi secara utuh dan lengkap. "Konteksnya adalah bagaimana negara hadir dengan informasi yang benar dan terukur. Jadi, ini bagian dari komunikasi publik pemerintah kepada masyarakat," tambah Fifi.
Video yang ditayangkan sebelum pemutaran film di bioskop menjadi perbincangan hangat di media sosial. Isi video tersebut mencakup informasi tentang capaian pemerintah, seperti produksi beras nasional yang telah mencapai 21,76 juta ton hingga Agustus 2025. Selain itu, disampaikan pula peluncuran 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih dan 100 Sekolah Rakyat.
Tidak hanya itu, video juga menyampaikan kemajuan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, program ini telah menjangkau 20 juta penerima manfaat. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program yang dicanangkan.
Dengan langkah-langkah seperti ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk tetap hadir dalam kehidupan masyarakat, baik melalui media tradisional maupun digital. Penyiaran informasi melalui bioskop menjadi contoh nyata dari upaya pemerintah dalam membangun hubungan yang lebih dekat dengan rakyat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!