Faktor Pengaruhi IHSG Senin Menurut 3 Analis

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

IHSG Menguat 1,37% pada Perdagangan Jumat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat sebesar 1,37% ke level 7.854 pada perdagangan Jumat (12/9/2025). Meski demikian, secara mingguan IHSG masih terkoreksi tipis sebesar 0,17%. Penguatan ini terjadi meskipun ada beberapa faktor yang sempat memengaruhi sentimen pasar dalam seminggu terakhir.

Muhammad Wafi, analis dari Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), menjelaskan bahwa pelemahan indeks dalam sepekan terakhir disebabkan oleh perombakan kabinet Presiden Prabowo Subianto, terutama di posisi Menteri Keuangan (Menkeu). Namun, pasar kembali pulih setelah Menkeu baru mengumumkan rencana untuk memindahkan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke bank-bank Himbara. Kebijakan ini menarik minat investor untuk melakukan aksi beli masif.

Alrich Paskalis Tambolang, analis Phintraco Sekuritas, juga menyatakan bahwa penyaluran dana pemerintah senilai Rp 200 triliun ke lima bank BUMN menjadi salah satu faktor utama yang memberikan sentimen positif bagi pasar saham. Rinciannya, masing-masing bank mendapatkan alokasi dana sebagai berikut:

  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Rp 55 triliun
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp 55 triliun
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Rp 55 triliun
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN): Rp 25 triliun
  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS): Rp 10 triliun

Prediksi dan Faktor yang Memengaruhi Indeks

Menurut Wafi, sentimen ketidakpastian pasca-perombakan kabinet masih akan memengaruhi IHSG pada awal pekan ini. Ia memperkirakan potensi melemah di level support 7.575 dan resistance 7.925. Arah IHSG akan dipengaruhi oleh kebijakan fiskal pemerintah, intervensi BI, serta data neraca perdagangan dan hasil lelang obligasi.

Sementara itu, Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas melihat peluang IHSG untuk menguat ke level support 7.807 dan resistance 7.877. Faktor pendukungnya antara lain ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) ke level 4,25%, rilis data industri China, pergerakan rupiah, serta harga emas yang meningkat. Selain itu, rilis BI Rate yang diperkirakan bertahan di level 5% juga akan ikut memengaruhi pasar.

Analisis Teknis dan Rekomendasi Saham

Alrich menambahkan bahwa secara teknikal, indikator Stochastic RSI menunjukkan sinyal reversal, sedangkan negative slope MACD mulai menyempit. IHSG juga berhasil ditutup di atas level MA20, yang memberi peluang penguatan lanjutan. Ia memproyeksikan IHSG berpeluang menguji level support di 7.730 dan resistance di 8.020 pada perdagangan Senin (15/9/2025).

Herditya merekomendasikan investor untuk mencermati beberapa saham berikut:

  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): Level support Rp 2.600 dan resistance Rp 2.650
  • PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI): Level support Rp 2.700 dan resistance Rp 2.770
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR): Level support Rp 2.900 dan resistance Rp 2.960

Dengan kondisi pasar yang dinamis, investor diminta tetap waspada terhadap berbagai faktor eksternal dan internal yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG.