
Pergerakan IHSG dalam Seminggu Terakhir
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 0,17% pada akhir perdagangan minggu ini, yaitu pada tanggal 8–12 September 2025. Indeks ditutup di level 7.854,06 setelah bergerak dalam rentang antara 7.619,72 hingga 7.934,99. Total nilai transaksi mencapai Rp 97,09 triliun dengan volume perdagangan sebesar 167,8 miliar saham.
Tekanan dari Aksi Jual Asing
Salah satu faktor utama yang menyebabkan pelemahan IHSG adalah aliran dana asing yang melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 6,6 triliun atau setara dengan US$ 401 juta. Meskipun investor asing membeli saham senilai Rp 31,39 triliun, jumlah penjualan mereka lebih besar, yakni sebesar Rp 37,99 triliun.
Saham-Saham Besar yang Menopang IHSG
Meski terdapat tekanan dari aksi jual asing, beberapa saham berkapitalisasi besar berhasil memberikan kontribusi positif terhadap IHSG. Berikut adalah daftar saham-saham tersebut:
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI): Kontribusi +29,66 poin setelah naik 4,5%.
- Astra International (ASII): Kontribusi +7,76 poin dengan kenaikan harga sebesar 3,18%.
- Bank Negara Indonesia (BBNI): Kontribusi +5,34 poin dan kenaikan harga 3,43%.
- Barito Pacific (BRPT): Kontribusi +3,79 poin dengan kenaikan 15,03%.
- United Tractors (UNTR): Kontribusi +3,63 poin dan kenaikan 5,78%.
- Amman Mineral (AMMN): Kontribusi +3,37 poin serta kenaikan 4,57%.
- Alfamart (AMRT): Kontribusi +2,97 poin dengan kenaikan 5,57%.
Selain saham-saham di atas, beberapa perusahaan lain seperti SRAJ, MBMA, dan BYAN juga turut berkontribusi positif terhadap indeks.
Saham-Saham yang Menekan IHSG
Di sisi lain, beberapa saham unggulan justru menjadi beban bagi IHSG. Berikut daftar saham-saham yang menekan indeks:
- Bank Central Asia (BBCA): Kontribusi negatif -37,84 poin karena turun 2,6%.
- Bank Mandiri (BMRI): Kontribusi negatif -11,06 poin dengan penurunan 3,27%.
- Merdeka Copper Gold (MDKA): Kontribusi negatif -8,96 poin setelah turun 10,47%.
- GoTo (GOTO): Kontribusi negatif -6,84 poin dengan penurunan 6,4%.
- Pertamina Geothermal Energy (PGEO): Kontribusi negatif -3,52 poin dan turun 9,9%.
Aktivitas Perdagangan
Dari segi aktivitas perdagangan, saham-saham perbankan dan komoditas mendominasi transaksi. Bank Central Asia (BBCA) menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar sepanjang minggu, disusul oleh Bank Mandiri (BMRI), Aneka Tambang (ANTM), dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Sementara itu, saham-saham berlikuid tinggi seperti GoTo (GOTO), WIR Asia (WIRG), Bank Bisnis Internasional (BSBK), dan Bumi Resources (BUMI) mendominasi dari sisi volume.
Dinamika Sektor Finansial dan Teknologi
Sektor keuangan relatif stabil atau sedikit menguat, didukung oleh kenaikan saham BBRI dan BBNI. Namun, beberapa bank besar seperti Bank Mandiri (BMRI) mengalami pelemahan, sehingga menciptakan dinamika netralisasi. Di sisi lain, sektor teknologi mengalami penurunan sebesar 3,91%, dengan GoTo menjadi salah satu saham yang paling terpuruk.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!