
Perluasan Pasar Ekspor Semen Indonesia ke Amerika Serikat dan Wilayah Lain
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), salah satu emiten pelat merah, tengah memperluas pangsa pasar ekspornya ke beberapa wilayah baru. Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk mengimbangi penurunan penjualan di dalam negeri. Salah satu target utama yang dicanangkan adalah Amerika Serikat, serta wilayah Afrika dan Arab Saudi.
Direktur Sales dan Marketing Semen Indonesia, Dicky Saelan, menjelaskan bahwa perluasan pasar ekspor tersebut didukung oleh fasilitas produksi khusus di Tuban, Jawa Timur, yang telah mencapai tahap uji coba pengiriman. Melalui kerja sama dengan rekan bisnis Taiheiyo Cement Corporation, Semen Indonesia menargetkan dapat mengekspor hingga 1 juta ton semen per tahun ke Amerika Serikat.
“Mudah-mudahan ini bisa terealisasi di kuartal keempat tahun ini,” ujar Dicky dalam paparan publik 2025 Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/9).
Selain Amerika Serikat, SMGR juga berencana membidik pasar di Afrika dan Arab Saudi. Saat ini, perusahaan sudah melakukan ekspor ke beberapa negara seperti Australia, Bangladesh, Taiwan, Filipina, dan Timor Leste.
Peluang di Eropa dengan Produk Semen Hijau
Lebih lanjut, Dicky menyebut bahwa saat ini Eropa sedang membutuhkan pasokan semen hijau. Menyadari peluang ini, Semen Indonesia melihatnya sebagai prospek cerah untuk menjajakkan produk semen hijau mereka ke pasar Eropa.
“Dengan semen hijau kita berharap bisa memberikan kontribusi yang lebih besar di masa depan,” kata Dicky.
Semen hijau merupakan inovasi di industri bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan. Produk ini dibuat dengan proses dan bahan baku yang mampu menekan emisi karbon secara signifikan dibandingkan semen konvensional. Penggunaan semen hijau diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri konstruksi.
Kinerja Usaha SMGR pada Semester Pertama 2025
Pada semester pertama 2025, Semen Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp 39,97 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan drastis sebesar 92,02% jika dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun 2024, yaitu sebesar Rp 501,47 miliar.
Pendapatan perseroan juga mengalami penurunan sebesar 4,88% menjadi Rp 15,60 triliun dari Rp 16,41 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). Pendapatan berasal dari berbagai segmen, antara lain penjualan semen sebesar Rp 11,92 triliun, penjualan terak sebesar Rp 1,84 triliun, beton jadi dan siap pakai senilai Rp 670,59 miliar, bahan bangunan non-semen sebesar Rp 635,22 miliar, serta jasa konstruksi senilai Rp 198,33 miliar.
Penurunan pendapatan terjadi karena penurunan penjualan semen di dalam negeri sebesar 2,5%, meskipun penjualan ke luar negeri mengalami pertumbuhan sebesar 24,9%.
Kontribusi Segmen Produk Ramah Lingkungan
Di tahun 2024, Semen Indonesia berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 22,03 triliun dari produk semen hijau dan produk turunan ramah lingkungan. Segmen ini berkontribusi sebanyak 61% dari total pendapatan perseroan sepanjang tahun tersebut.
Dengan adanya inovasi produk dan strategi ekspor yang semakin luas, Semen Indonesia berharap dapat meningkatkan kinerja usaha dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!