Pengusaha Bocorkan Penyebab Pasar Mobil Baru Menurun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tren Pasar Mobil Bekas yang Mengungguli Mobil Baru di Indonesia

Pasar mobil bekas di Indonesia kini semakin mendominasi dibandingkan dengan mobil baru. Data menunjukkan bahwa rasio antara mobil bekas dan mobil baru saat ini mencapai hampir dua kali lipat, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan kondisi sebelum pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan perubahan besar dalam pola konsumsi masyarakat terhadap kendaraan bermotor.

Menurut data yang diolah oleh LPM UI berdasarkan informasi dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah mobil bekas yang beredar pada 2024 mencapai sekitar 1,8 juta unit. Sementara itu, mobil baru hanya sebanyak 860.000 unit pada periode yang sama. Angka ini menunjukkan bahwa pasar mobil bekas kini lebih besar daripada pasar mobil baru.

Sebelum pandemi, baik pasar mobil baru maupun mobil bekas di Tanah Air memiliki volume yang relatif seimbang, berkisar antara satu juta unit per tahun. Namun, situasi tersebut berubah drastis setelah wabah virus corona melanda. Kenaikan harga mobil baru yang rata-rata sebesar 3% per tahun, ditambah dengan kenaikan pajak, membuat daya beli masyarakat, terutama kelas menengah, menjadi terbatas.

Sampai dengan September 2024, BPS mencatat bahwa jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia mencapai 48,41 juta jiwa, atau sekitar 17,25% dari total populasi. Sementara itu, kelas atas hanya sebanyak 1,29 juta jiwa, atau sekitar 0,46% dari populasi. Dengan struktur demikian, kebutuhan akan mobil yang lebih terjangkau menjadi sangat penting bagi sebagian besar masyarakat.

Kondisi ini membuka peluang besar bagi pelaku industri pembiayaan atau multifinance. Jodjana Jody, Komisaris Serba Mulia Group, menjelaskan bahwa perusahaan pembiayaan dapat memperluas akses mereka ke pasar mobil bekas jika tidak terlalu ketat dalam menentukan batas usia kendaraan. Beberapa perusahaan multifinance bahkan memiliki aturan yang menyebutkan bahwa mereka hanya bersedia membiayai mobil dengan usia maksimal 10 tahun.

Di daerah-daerah, mobil bekas yang usianya relatif tua masih banyak digunakan karena harganya yang lebih murah. Hal ini sesuai dengan keterbatasan anggaran konsumen. Total mobil bekas yang beroperasi (unit in operation) di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 18 juta unit. Dengan jumlah yang begitu besar, pasar mobil bekas menjadi sumber pertumbuhan yang menarik, terutama jika perusahaan pembiayaan bisa masuk ke segmen ini secara lebih luas.

Jodjana menilai bahwa jika multifinance mampu memanfaatkan peluang ini, pasar mobil bekas akan menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi tinggi untuk berkembang. Ini juga bisa memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Dengan tren yang terus meningkat, pengembangan pasar mobil bekas di Indonesia tampaknya akan menjadi fokus utama bagi pelaku bisnis dan pemerintah dalam beberapa tahun ke depan. Perlu adanya regulasi yang lebih jelas serta dukungan dari berbagai pihak agar pasar ini bisa berkembang secara sehat dan berkelanjutan.