Pemuda Palestina Berhasil Kuliah di Indonesia, Bayan Ali: Gaza Tak Punya Tempat Aman Lagi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kehidupan Keluarga di Gaza yang Penuh Ketakutan

Bayan Ali Muhammad Hassan, seorang mahasiswa magister dari Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang berasal dari Gaza, Palestina, mengungkapkan bahwa tidak ada tempat aman bagi warga di tanah kelahirannya saat ini. Sejak penjajahan oleh Israel, keluarganya hidup dalam kesulitan dan ketakutan yang terus-menerus.

Kini, Bayan harus meninggalkan keluarganya—yang terdiri dari orang tua, istri, dan lima anaknya—untuk menempuh pendidikan di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa situasi di Gaza sangat mengerikan. Meskipun keluarganya mencoba untuk mengungsi dari wilayah selatan ke utara, tetap saja tidak ada tempat yang benar-benar aman.

"Di mana pun kita berada, tidak ada aman sama sekali. Bahkan setelah pindah, kondisi tetap tidak membaik," ujar Bayan kepada salah satu media.

Kondisi kehidupan di Gaza sangat memprihatinkan. Keluarganya tinggal di bawah tenda pengungsian tanpa fasilitas yang cukup. Mereka bahkan kesulitan mendapatkan air minum dan makanan. "Sering kali mereka tidak makan sehari penuh, atau hanya makan satu kali dalam sehari," tambahnya.

Dengan situasi seperti ini, Bayan berharap agar keluarganya bisa segera dievakuasi ke Indonesia dan tinggal bersamanya. Ia hanya bisa berdoa agar keluarganya selamat dan diberi perlindungan oleh Tuhan.

"Saya berharap semoga mereka selamat, insya Allah," katanya dengan penuh harapan.

Pendidikan sebagai Harapan

Dalam upacara penyambutan mahasiswa baru di UIII, Bayan menyampaikan bahwa pendidikan bukan hanya menjadi cita-cita pribadi, tetapi juga menjadi tali harapan bagi banyak orang. Dari Gaza, sebuah daerah yang penuh perjuangan dan tantangan, ia memilih untuk menempuh mimpi akademiknya di UIII.

Ia kini resmi terdaftar di Fakultas Studi Islam, Program Magister Takhassus Turath (Kajian Islam Klasik). Alasan ia memilih program ini adalah karena ingin melanjutkan jalur akademik yang telah dimulainya di Universitas Al-Azhar Gaza, tempat ia lulus dari Fakultas Pendidikan dengan fokus pada Studi Islam.

Setelah melakukan riset, Bayan menemukan informasi bahwa UIII memiliki lingkungan akademik yang mendukung. Selain itu, dosen-dosen yang ada di kampus ini kompeten dan kurikulumnya sangat komprehensif.

Bagi Bayan, UIII bukan hanya institusi akademik biasa. Lebih dari itu, kampus ini menjadi ruang harapan baginya. Di sini, ia ingin memperkuat kemampuan akademik dan berpikir kritis. Ia juga ingin menumbuhkan suaranya sebagai seorang cendekiawan meski berasal dari tanah yang penuh kesulitan.

"Saya yakin belajar di UIII akan membuat saya lebih produktif dalam menghasilkan penelitian dan publikasi ilmiah," ujarnya.

Harapan untuk Masa Depan

Bayan berharap dapat menggunakan pendidikannya untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, terutama bagi sesama warga Palestina yang masih menghadapi kesulitan. Ia percaya bahwa pendidikan bisa menjadi jalan untuk meraih masa depan yang lebih baik, bahkan di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.

Meskipun jauh dari keluarga, ia tetap menjaga semangat dan harapan. Baginya, setiap langkah yang diambil di UIII adalah langkah menuju harapan yang lebih cerah, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang-orang yang dicintainya di Gaza.