Serangan Mendadak Hamas di Khan Younis
Serangan yang dilakukan oleh kelompok Hamas di kota Khan Younis, wilayah selatan Gaza, pada hari Rabu lalu mengejutkan pasukan Israel. Dalam insiden ini, sekitar 15 hingga 20 pejuang Hamas muncul dari sebuah terowongan dan membagi diri menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok memiliki tujuan berbeda, seperti memasuki gedung yang tidak berpenghuni, memasuki bangunan dengan tentara Israel yang ditempatkan di dalamnya, serta melakukan penembakan penekan.
Menurut laporan media Israel, keberadaan terowongan tersebut sudah diketahui oleh militer sebelumnya, meskipun sebagian dari terowongan itu telah dihancurkan. Bentrokan dimulai ketika seorang perwira Israel berdiri di lantai atas melepaskan tembakan ke arah seorang pejuang di lantai bawah. Baku tembak jarak dekat yang berlangsung sekitar lima menit melibatkan para pejuang Hamas dan sekitar 15 tentara dari Batalyon Nahshon Israel. Peristiwa ini memicu kebutuhan bantuan dari angkatan udara dan kendaraan tempur.
Menurut Ynet, tiga pejuang Hamas tewas dalam pertempuran awal, sedangkan sepuluh lainnya tewas saat mereka mundur—sebagian besar dari mereka terkena tembakan pesawat tak berawak. Ada juga gambar yang diduga menunjukkan sebuah tank melaju di atas salah satu pejuang Hamas. Pertempuran ini berlangsung sekitar tiga jam tanpa ada korban jiwa di kalangan warga Israel. Tiga tentara Israel terluka dalam serangan tersebut, salah satunya mengalami luka parah.
Serangan "Luar Biasa" dan Klaim dari Hamas
Militer Israel mengklaim bahwa mereka menemukan tandu yang dibawa oleh pejuang Hamas. Namun, tidak jelas apakah tandu tersebut dimaksudkan untuk penculikan atau untuk mengevakuasi korban mereka. Sementara itu, Hamas menyatakan bahwa para pejuang mereka berhasil “menghabisi sejumlah tentara pendudukan”, termasuk “komandan tank Merkava 4” yang kemudian terluka hingga tewas.
Laporan juga menyebutkan bahwa seorang pelaku bom bunuh diri berhasil “menimbulkan korban jiwa” di antara sekelompok tentara Israel. Doron Kadosh, seorang jurnalis di radio militer Israel, menggambarkan serangan kompleks ini sebagai “luar biasa”.
Serangan ini terjadi di tengah upaya Israel yang sedang melancarkan serangan besar-besaran untuk merebut dan menduduki sepenuhnya Kota Gaza. Militer Israel mengumumkan bahwa 60.000 tentara cadangan akan dikerahkan untuk serangan tersebut. Selain itu, militer telah mulai mengeluarkan perintah pengusiran untuk mengusir ratusan ribu warga Palestina dari rumah mereka.
Korban Jiwa yang Semakin Bertambah
Menurut kementerian kesehatan Gaza, pasukan Israel menewaskan sedikitnya 70 warga Palestina pada hari Rabu. Secara keseluruhan, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 62.000 warga Palestina sejak genosida di Gaza dimulai hampir dua tahun lalu, termasuk sedikitnya 18.000 anak-anak.
Di sisi lain, 900 tentara Israel telah tewas akibat serangan pejuang Palestina di Gaza dan selama serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Situasi ini menunjukkan intensitas konflik yang semakin meningkat, dengan dampak yang sangat signifikan terhadap masyarakat sipil di kedua belah pihak.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!