PDAM Semarang Bantah Isu Kekurangan Air Pasca Penemuan Mayat di Reservoir

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penemuan Mayat di Reservoir Siranda Tidak Pengaruhi Pasokan Air Bersih

Reservoir Siranda, yang terletak di Kota Semarang, menjadi perhatian setelah ditemukan seorang mayat di lokasi tersebut. Namun, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Semarang menegaskan bahwa kejadian ini tidak memengaruhi pasokan air bersih bagi pelanggan. Direktur Utama PDAM Semarang, Yudi Indardo, menjelaskan bahwa reservoir tersebut sudah tidak digunakan sejak Maret 2025 dan hanya berfungsi sebagai cadangan.

Menurut Yudi, Reservoir Siranda sempat diaktifkan kembali pada 5 Juli 2025 selama tujuh hingga delapan jam karena adanya perbaikan pipa di wilayah Semarang Barat. "Kejadian penemuan mayat itu terjadi setelah penggunaan sementara tersebut," ujarnya. Meski tidak berfungsi sebagai tempat penyimpanan air, pihak PDAM tetap melakukan pemeriksaan rutin di bagian luar reservoir untuk memastikan kondisinya tetap aman.

Mayat yang ditemukan adalah Dion Kusuma Pratama (21 tahun), yang dilaporkan hilang sejak 30 Juli 2025 dan akhirnya ditemukan pada 16 Agustus 2025. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian korban. Rekaman CCTV menunjukkan bahwa korban sempat mencoba memanjat pagar sebelum menuju ke arah reservoir. Polisi juga sedang memeriksa delapan saksi dan menunggu hasil autopsi untuk memperoleh informasi lebih jelas.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes (Pol) Artanto, mengonfirmasi bahwa ada jarak waktu yang cukup lama antara penemuan mayat dengan penggunaan terakhir reservoir tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar korban masuk ke area reservoir setelah penggunaan sementara berakhir.

Meskipun reservoir tidak lagi berfungsi sebagai sumber air, pihak PDAM tetap mengisi air di dalamnya untuk menjaga kestabilan struktur bangunan. Reservoir Siranda merupakan salah satu bangunan bersejarah yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1912. Dengan demikian, pengisian air dilakukan sebagai upaya untuk mencegah kerusakan pada bangunan tersebut.

Selain itu, pihak PDAM juga memastikan bahwa tidak ada risiko pencemaran air atau gangguan sistem distribusi air bersih akibat kejadian ini. Sistem pasokan air di Kota Semarang tetap berjalan normal, dan pelanggan tidak mengalami gangguan.

Pihak PDAM juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mendekati area reservoir yang tidak aktif. Selain itu, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas yang dapat membahayakan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Dalam konteks keamanan, pihak kepolisian akan terus memantau situasi di sekitar reservoir untuk memastikan tidak ada tindakan ilegal atau kejadian serupa terulang. Selain itu, pihak PDAM juga akan meningkatkan pengawasan di area-area yang tidak aktif agar tetap aman dan tidak dimanfaatkan secara sembarangan.

Penemuan mayat di Reservoir Siranda menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk tetap menjaga kesadaran akan bahaya lingkungan serta menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekitar.