
Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Desa Sungai Pinang Baru
Selama tiga hari, warga Desa Sungai Pinang Baru, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, mengisi waktu libur dengan mengikuti lomba adu layang-layang atau yang dikenal sebagai basunting kelayangan. Acara ini menarik partisipasi sebanyak 140 peserta dari berbagai wilayah.
Lomba digelar pada Minggu (24/8/2025) hingga Selasa (26/8/2025) sore, dan diselenggarakan di tepi jalan desa setempat yang mengarah ke persawahan. Peserta, baik dari kalangan muda maupun tua, tampak antusias dalam memainkan layangan mereka. Setiap peserta diberikan kesempatan selama lima menit untuk beradu kemampuan dalam mengendalikan layangan mereka.
Keterampilan memainkan layangan dan menarik ulur benang nilon ditunjukkan oleh setiap peserta. Salah satu peserta, Hifzi, berasal dari Desa Pembantanan, Sungai Tabuk, mengungkapkan bahwa ini adalah kali kedua ia mengikuti lomba adu layangan.
"Kemarin saya ikut lomba di desa saya yang berlangsung selama empat hari, sekarang ikut lagi di sini. Tadi sudah menang dua kali, semoga bisa menang lagi dan menuju final," ujarnya.
Hifzi menjelaskan bahwa dalam lomba ini dibutuhkan kemampuan menarik ulur layangan dengan tepat. Jika terlalu kencang, layangan mudah putus saat basunting, sehingga peserta harus pandai mengatur kekuatan tarikannya.
Sekretaris panitia, Kadir, menyampaikan bahwa lomba ini digelar dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-80. Ini adalah pertama kalinya acara seperti ini diselenggarakan di Desa Sungai Pinang Baru.
Awalnya, target peserta hanya sebanyak 90 orang, tetapi minat masyarakat sangat tinggi hingga jumlah peserta meningkat menjadi 140 orang. Jika tidak ada batasan, jumlah peserta bisa mencapai 300 orang.
Kadir menambahkan bahwa peserta tidak hanya berasal dari wilayah Sungai Tabuk, tetapi juga dari Gambut, Basirih, Kayutangi, dan Tamban. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap acara yang diselenggarakan.
Erwansyah, salah seorang panitia, menjelaskan bahwa persyaratan pendaftaran untuk lomba ini adalah sebesar Rp20.000 per peserta. Setiap peserta hanya diperbolehkan mendaftar dua slot. Ukuran layangan yang diperbolehkan memiliki lebar antara 60 hingga 85 cm.
Hadiah yang diberikan kepada para pemenang meliputi uang tunai, piala, dan sertifikat. Juara pertama mendapatkan uang tunai sebesar Rp650 ribu, juara kedua Rp350 ribu, dan juara ketiga Rp250 ribu. Sementara itu, juara harapan pertama mendapat Rp100 ribu, harapan kedua Rp70 ribu, dan harapan ketiga Rp50 ribu.
Panitia berharap tahun depan acara ini dapat kembali dilaksanakan dengan lebih meriah lagi. Dengan antusiasme yang tinggi dan partisipasi yang besar, lomba adu layangan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi momen kebersamaan dan kegembiraan bagi warga sekitar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!