Jembatan Rp 5 Miliar Terbengkalai, Akses Jalan Masih Sepedah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Jembatan Sukamenak yang Tidak Bermanfaat Bagi Masyarakat

Jembatan Sukamenak, yang berada di atas Sungai Citanduy, di Kampung Benteng, Kelurahan Sukamenak, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, hingga kini masih belum memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Jembatan yang dibangun sejak tahun 2023 dengan anggaran negara sebesar Rp 5 miliar ini sejatinya dirancang sebagai penghubung antara Kota Tasikmalaya dan Desa Wanasigra, Cikoneng, Kabupaten Ciamis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

Namun, akses menuju jembatan dari sisi Kota Tasikmalaya masih terbatas. Jalan yang menghubungkan area tersebut masih berupa jalan setapak yang terjal dan bertanah, dengan jarak sejauh 500 meter. Hal ini membuat kendaraan roda dua maupun roda empat sulit melewati jalur tersebut. Sementara itu, akses dari arah Kabupaten Ciamis sudah dibangun dengan layanan yang memadai dan bisa dilalui kendaraan. Kondisi ini menimbulkan ketimpangan dalam pembangunan antara dua wilayah tersebut.

Hingga saat ini, Pemerintah Kota Tasikmalaya belum menunjukkan tanda-tanda kepastian untuk membangun akses jalan menuju jembatan. Akibatnya, keberadaan jembatan dengan anggaran besar tersebut menjadi sia-sia karena tidak didukung oleh akses yang memadai. Berbagai pihak menyayangkan kondisi ini, termasuk tokoh masyarakat setempat.

Usep Saripudin, salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Sukamenak, mengungkapkan bahwa Jembatan Sukamenak pernah ditinjau langsung oleh Dinas PUTR Kota Tasikmalaya. Bahkan, pihak dinas sempat menyebutkan angka pembebasan lahan sebesar Rp3,5 juta per bata. Namun, setelah itu tidak ada perkembangan lebih lanjut. Menurut Usep, rencana pembebasan lahan hanya sebatas wacana.

“Di survei sudah, bahkan sudah bicara harga lahan, tetapi sampai sekarang tak ada perkembangan,” ujar Usep pada Senin, 25 Agustus 2025. Ia berharap Pemkot tidak menunda-nunda pembangunan. Keberadaan jembatan tidak akan bermanfaat jika tidak bisa diakses. Apalagi, jembatan ini merupakan akses penting antara Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.

“Kalau dari arah Ciamis sudah bisa dilalui motor, tapi dari sini (Tasikmalaya) jangankan motor, pejalan kaki saja kesulitan. Ini menyedihkan,” tambahnya.

Proses Pembebasan Lahan yang Masih Tertunda

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Tasikmalaya, Hendra Budiman, mengakui bahwa pembangunan akses jalan menuju jembatan masih tertunda karena masalah pembebasan lahan. Untuk itu, Pemkot Tasikmalaya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp135 juta dalam anggaran perubahan tahun 2025.

“Memang bertahap, kami mulai dari pembebasan lahannya dulu dengan anggaran di perubahan,” kata Hendra. Ia menjelaskan bahwa proses ini membutuhkan waktu dan langkah-langkah yang tepat agar dapat segera dimulai.

Pembebasan lahan menjadi langkah awal yang penting dalam pembangunan akses jalan menuju Jembatan Sukamenak. Tanpa adanya akses yang memadai, jembatan yang dibangun dengan biaya besar tersebut tidak akan efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk segera menyelesaikan masalah ini.