Pasutri Tewas di Pemalang, Diracun Dukun Pengganda Uang

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kasus Pembunuhan Pasangan Suami Istri di Pemalang Terungkap, Pelaku Ternyata Residivis

Sebuah kasus kematian yang mengejutkan terjadi di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Seorang pasangan suami istri, Muhammad Rosikhi (37) dan Nur Azizah Turokhmah (34), ditemukan tewas dalam kondisi tak bernyawa di Desa Mereng, Kecamatan Warungpring. Penyelidikan oleh pihak berwajib akhirnya mengungkap bahwa keduanya dibunuh dengan cara diracun.

Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, polisi menemukan bahwa korban tewas karena racun sianida yang dicampurkan ke dalam kopi. Pelaku pembunuhan adalah seorang pria bernama Iskandar, yang lebih dikenal dengan nama panggilan Ibin. Ia tinggal di Dukuh Malang, Kabupaten Tegal, dan diketahui memiliki latar belakang yang sangat mencurigakan.

Ibin ternyata bukan orang biasa. Ia merupakan residivis dari kasus serupa. Pada tahun 2004 silam, ia pernah membunuh sembilan orang. Akibat perbuatan tersebut, Ibin dihukum penjara selama 20 tahun di Lapas Nusakambangan dan baru bebas pada tahun 2019.

Kasus kematian pasangan suami istri ini terungkap setelah Polda Jawa Tengah melakukan penyelidikan intensif. Ibin ditangkap pada Rabu (20/8/2025). Dua korban, Roshiki dan Nur, ditemukan tewas di atas tumpukan pecahan batu di Dukuh Bengkeng pada Minggu (10/8/2025).

Menurut keterangan saksi, malam sebelumnya, yaitu Sabtu (9/8/2025), pasangan itu sempat mampir di sebuah warung dekat jembatan untuk minum kopi. Keesokan harinya, mereka ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP). Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.

Untuk memastikan penyebab kematian, jenazah korban dievakuasi ke RSUD dr. M. Ashari Pemalang. Setelah hasil penyelidikan selesai, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, menjelaskan bahwa korban dibunuh dengan cara diberi kopi yang sudah dicampur racun potasium sianida.

Modus pelaku adalah dengan mengaku sebagai dukun pengganda uang. Ibin menawarkan layanan tersebut kepada korban. Dengan modus ini, korban diminta mengikuti ritual di tempat sepi pada tengah malam. Dalam ritual tersebut, Nur dan suaminya diminta meminum kopi yang telah dicampur racun.

Sebelumnya, korban beberapa kali menagih uang yang dijanjikan bisa digandakan oleh tersangka. Karena kehabisan akal untuk membohongi Nur dan Roshiki, Ibin akhirnya mengajak mereka melakukan ritual terakhir yang berujung pada kematian.

“Beberapa kali melakukan ritual dan korban menagih kok uangnya tak bisa kembali. Kemudian saat ritual terakhir itulah korban diracun,” ungkap Dwi.

Para korban meninggal dunia setelah kurang dari tiga jam menenggak kopi beracun itu. Polisi menyebutkan bahwa pasutri ini mengalami kerugian sekitar Rp2 juta akibat penipuan tersebut.

Selain menjadi dalang kasus pasutri ditemukan tewas di Pemalang, Ibin juga pernah mencoba membunuh seorang pria bernama AE. Namun, rencana itu gagal setelah AE menolak meminum kopi racikan pelaku.

AE mencurigai gelagat Ibin dan meminta agar kopi mereka ditukar. Namun, pelaku menolak dan marah, sehingga pertengkaran pun terjadi yang membuat dukun palsu itu melarikan diri. Setelah itu, tersangka lari dan kakinya tertabrak mobil.