
Nana Mirdad Merasa Sedih Setelah Rumahnya Terkena Dampak Banjir Bandang di Bali
Bencana banjir bandang yang terjadi di Bali memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat setempat, termasuk bagi para artis. Salah satu yang terkena dampak adalah Nana Mirdad, istri dari Andrew White. Ia mengungkapkan rasa sedihnya melalui media sosial, karena rumah yang ia tempati bersama keluarga mengalami kerusakan akibat air yang meluap.
Nana Mirdad membagikan kondisi rumahnya pasca banjir dalam unggahan Instagram Stories-nya. Meski ia menyatakan dirinya dalam keadaan baik-baik saja, perasaan pilu tetap menghiasi hatinya. Ia juga menenangkan sahabat-sahabatnya yang khawatir akan keadaannya. “Teman-teman subuh-subuh sudah pada chat, tanya keadaan rumah,” tulis Nana dalam unggahannya.
Namun, yang membuat Nana semakin sedih adalah melihat dampak banjir yang sangat luas di Bali. Ia merasa sedih mendengar banyak wilayah di Bali lumpuh akibat bencana ini. Meskipun rumah Nana berada di pinggir sungai, ia menyatakan bahwa rumahnya tidak mengalami kerusakan parah. Air sungai naik, namun tidak sampai masuk ke dalam rumah. Namun, tembok rumah Nana mengalami kerusakan dan ada bagian yang jebol akibat air.
Nana juga menyampaikan bahwa banjir datang secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan terlebih dahulu. Menurut pengakuannya, air banjir seperti tsunami, yang langsung menghancurkan rumah-rumah warga. Ia berharap kejadian ini tidak akan pernah terulang kembali dan meminta semua orang untuk tetap waspada.
Selain itu, Nana mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka banjir bisa terjadi di Bali. Saat ia hendak terbang ke Jakarta untuk merayakan ulang tahun adiknya dan menjenguk ayahnya, hujan turun tidak begitu deras. Namun, tiba-tiba hujan menjadi deras sepanjang hari dan air sungai meluap.
Kondisi rumah Nana bukanlah satu-satunya yang membuatnya sedih. Ia juga merasa sedih karena kuburan anjing kesayangannya, Kodi, ikut terbawa arus banjir. “Aku sedih banget sampai sempat mewek tadi pagi, karena salah satu tembok yang jebol adalah tempat di mana kita kubur Kodi. Dan sekarang Kodi sudah lenyap dibawa air juga,” ujarnya.
Nana juga menyampaikan doa untuk masyarakat Bali yang terdampak banjir. Ia berharap semoga mereka dapat segera pulih dan bangkit kembali dari bencana ini.
Dampak Banjir di Bali yang Sangat Parah
Banjir yang melanda Bali sejak Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025) menyebabkan banyak titik banjir di berbagai wilayah, termasuk Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Badung, Tabanan, Jembrana, dan Karangasem. Eka Saputra, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bali, menyampaikan bahwa hingga pukul 17.30 WITA, tercatat 9 korban meninggal dunia. Selain itu, masih ada dua warga yang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
Warga yang terdampak banjir saat ini sedang berada di tempat pengungsian yang disediakan di beberapa titik. Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, telah siap untuk menetapkan status darurat bencana terkait banjir di wilayahnya. Saat meninjau banjir di Pasar Kumbasari, ia menyampaikan bahwa fokus utama saat ini adalah evakuasi warga. “Sekarang kami evakuasi dulu. Nanti akan buat status darurat bencana,” katanya.
Di daerah Kesiman Kertalangu, air mencapai atap rumah. Bahkan ada anak-anak yang harus berada di atas plafon karena tingginya air. Status darurat bencana akan menjadi dasar untuk mengeluarkan anggaran darurat kebencanaan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!