
Dana Segar Pemerintah untuk Perbankan, Tantangan dan Peluang
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan bahwa saat ini para direktur bank yang menerima dana segar dari pemerintah sebesar Rp 200 triliun sedang menghadapi tantangan besar. Uang tersebut telah masuk ke perbankan pada hari Jumat lalu dan kini berada di tangan para direksi. Mereka harus memikirkan dengan matang bagaimana menyalurkan dana tersebut agar memberikan dampak positif terhadap perekonomian.
"Jadi uang sebesar Rp 200 triliun sudah masuk ke perbankan. Sekarang saya duga para dirut bank sedang pusing karena tidak tahu harus menyalurkannya ke mana," ujar Menkeu Purbaya setelah menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Senin (15/9).
Meskipun situasi ini bisa membuat para direksi bank merasa khawatir, Purbaya menegaskan bahwa dana segar tersebut dapat membantu perbankan untuk berhenti melakukan perang bunga. Ia juga memprediksi bahwa suku bunga kredit di bank akan turun, yang berdampak besar terhadap perekonomian nasional.
Tidak hanya suku bunga kredit yang turun, Purbaya juga berharap dana segar ini dapat memicu penurunan suku bunga deposito. "Bisa saja suku bunga deposito turun, yang jelas biaya uang (cost of money) akan turun. Jadi, mereka yang memiliki uang tidak ragu untuk berbelanja, sementara yang ingin meminjam ke bank pun tidak ragu untuk meminjam," jelasnya.
Menkeu menjelaskan bahwa pemerintah tidak memberlakukan batasan waktu atau penggunaan khusus bagi dana tersebut. Uang tersebut bisa disimpan di lima bank milik negara hingga kapan pun, asalkan tidak digunakan untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN). Lima bank tersebut adalah BNI, Mandiri, BTN, BRI, dan BSI.
Purbaya menekankan bahwa para bank memiliki kebebasan penuh dalam menyalurkan dana tersebut. Namun, jika para direksi mengalami kesulitan, maka penyaluran kredit bisa dilakukan dengan mendukung program unggulan yang dijalankan oleh pemerintah.
"Untuk alokasinya sebetulnya niat saya adalah suka-suka banknya ya, tapi kalau banknya agak bingung. Nanti ada guidance di mana mereka bisa memanfaatkan uang itu, untuk membantu program-program unggulan pemerintah jadi win-win solution ya," ungkap Purbaya.
Ia menambahkan, "Jadi kalau mereka bisa pakai, salurin ya salurin, kalau tidak bisa ya ke situ (program unggulan Prabowo)." Dengan demikian, dana segar tersebut diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!