
Ketersediaan Beras Premium di Ritel Modern Kembali Normal
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa stok beras di gerai ritel modern kini telah kembali normal. Hal ini menjadi kabar baik setelah sebelumnya terjadi kelangkaan beras premium di pasar modern.
Kondisi tersebut muncul setelah pemerintah mengungkap praktik pengoplosan beras medium menjadi beras premium. Kejadian ini memicu penyesuaian dari para pelaku usaha dalam menjual produk mereka.
“Sekarang beras yang di gerai modern sudah ada. Premium sudah ada, di ritel modern sudah ada,” ujar Zulhas saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Senin (15/9/2025). Ia menegaskan bahwa harga beras di pasaran kini sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) terbaru yang ditetapkan pemerintah. Untuk beras medium, harga yang berlaku adalah Rp 13.500 per kilogram, sedangkan beras premium dijual dengan harga Rp 14.500 per kilogram.
Penyebab Kelangkaan Beras Premium
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memberikan penjelasan terkait kelangkaan beras premium di beberapa gerai ritel modern. Menurutnya, kondisi ini terjadi karena para pelaku usaha penggilingan sedang menyesuaikan produksi beras dengan standar komposisi yang sesuai label.
Arief menjelaskan, kebijakan ini dilakukan untuk memastikan bahwa beras premium memenuhi persyaratan tertentu. Hal ini sebagai respons atas kasus pengoplosan beras medium menjadi premium yang baru-baru ini terungkap.
“Kenapa kira-kira nggak ada (beras premium di ritel)? Karena teman-teman dari penggilingan padi ingin comply dengan informasi yang ada di labeling,” ujarnya di sela agenda di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin (1/9).
Kriteria Beras Premium yang Harus Dipenuhi
Arief merinci beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh beras premium. Di antaranya adalah kadar beras pecah (broken) maksimal 15%, kadar air 14%, derajat sosoh minimal 95%, serta harga jual sebesar Rp 14.900 per kilogram.
Ia menambahkan bahwa jika produsen mampu memenuhi persyaratan tersebut, suplai beras premium ke pasar modern maupun tradisional akan segera kembali normal.
“Kalau mereka sudah siap, mereka pasti akan kirim ke (pasar) modern, juga ke pasar tradisional,” tegas Arief.
Dampak Terhadap Pasar dan Konsumen
Dengan kembalinya stok beras premium ke pasar, konsumen kini dapat memperoleh produk berkualitas sesuai harapan. Selain itu, harga yang ditetapkan pemerintah juga membantu menjaga stabilitas pasar.
Pemerintah tetap memantau perkembangan harga dan ketersediaan beras di berbagai wilayah. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat mengakses beras dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik.
Tindakan Lanjutan
Selain itu, pemerintah juga terus melakukan evaluasi terhadap industri penggilingan beras. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa seluruh produsen mematuhi aturan yang berlaku.
Dengan adanya penyesuaian produksi dan peningkatan kesadaran pelaku usaha, diharapkan tidak akan terjadi lagi kasus pengoplosan beras yang dapat merugikan konsumen.
Kebijakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk beras yang tersedia di pasar. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat akan lebih terjamin.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!