news.aiotrade.app Menurut ASEAN Energy Statistics Leaflet 2025 (AESL 2025), Indonesia tercatat sebagai negara dengan konsumsi energi terbesar di kawasan ASEAN pada tahun 2023, yaitu sebesar 168,7 juta ton setara minyak (million tonnes of oil equivalent/Mtoe). Di mana angka ini juga telah meningkat sebesar 4,4% dari tahun 2022.
Dengan peningkatan tersebut, maka bisa diproyeksikan akan meningkat juga pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini tentu mengkhawatirkan, apalagi bahan bakar fosil masih mendominasi bauran energi di Indonesia.
Namun, kebijakan dan inisiatif transisi energi yang sedang berlangsung kini menunjukkan kemajuan. Indonesia sendiri memiliki sumber daya alam yang melimpah dan potensi besar untuk energi terbarukan, khususnya hidro, panas bumi, dan surya PV.
Rencana kelistrikan nasional menetapkan target 23% bauran energi terbarukan dalam pembangkit listrik pada tahun 2025 (naik dari angka energi terbarukan sebesar 14% pada tahun 2021). Tentu saja Eaton berkomitmen mengambil peran penting untuk mendukung pencapaian target ini
Indonesia terus mencatat berbagai pencapaian penting dalam upaya mencapai target iklimnya. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang baru diluncurkan oleh pemerintah menargetkan tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69.5 GW hingga tahun 2034, di mana sebanyak 74%-nya berasal dari sumber energi terbarukan. Rencana tersebut juga mencakup strategi agresif dalam elektrifikasi daerah terpencil, instalasi sistem penyimpanan energi, serta modernisasi infrastruktur transmisi.
Sebagai pemimpin global dalam manajemen daya cerdas, PT Eaton Industries mendukung target energi nasional Net Zero Emission 2060 melalui solusi kelistrikan yang efisien, andal, dan berkelanjutan.
"Di Indonesia, Eaton menyediakan beragam solusi kelistrikan, mulai dari sistem distribusi daya, proteksi dan pengendalian arus listrik, solusi kualitas daya seperti Uninterruptible Power Supply (UPS), hingga perangkat lunak manajemen daya. Semua memegang peran penting dalam membentuk ekosistem energi yang lebih berkelanjutan," jelas Country Manager Electrical Sector, Indonesia, Yana Achmad Haikal di kantor barunya, Rabu (10/9).
Target Keberlanjutan Eaton 2030 mencakup komitmen untuk mengurangi emisi karbon minimal sebesar 50%, transisi menuju circular product design (desain produk daur ulang), serta membantu pelanggan mengurangi emisi mereka hingga 1,2 gigaton. Pada 2025, Eaton menegaskan kembali dan memperkuat komitmennya terhadap perbaikan iklim dengan memperbarui target netral karbon - berkomitmen untuk mencapai net zero pada tahun 2050. Komitmen global ini dijalankan secara konkret di pasar-pasar penting, termasuk Indonesia.
Melalui kantor barunya di Jakarta, PT Eaton Industries juga akan menyelenggarakan berbagai lokakarya, program pelatihan, serta demonstrasi berbagai informasi dan solusi, menghubungkan pelaku bisnis dan pembuat kebijakan di Indonesia dengan menampilkan inovasi Eaton secara global, yaitu Kecerdasan jaringan listrik berbasis Al dan sistem microgrid; Optimalisasi energi untuk pusat data di era Al (diumumkan bersama NVIDIA); serta Kemitraan strategis global, termasuk aliansi Eaton-Siemens Energy untuk percepatan elektrifikasi cerdas (smart electrification). novasi-inovasi ini dirancang tidak hanya untuk skala komersial, tetapi juga untuk berintegrasi dengan lanskap sektor energi Indonesia yang terus berkembang.
"Pengembangan kantor baru ini juga menjadi sinyal kuat atas kepemimpinan dan kepercayaan Eaton terhadap prospek ekonomi Indonesia. Di tengah kehati-hatian perusahaan global dalam melakukan ekspansi, Eaton melangkah maju dengan investasi yang tepat sasaran dan sejalan dengan kebutuhan lokal serta target nasional," tandas Yana.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!