Investor Asing Limpah di Pasar Saham RI, IHSG Konfirmasi Tren Bullish

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kenaikan IHSG Dikawal oleh Arus Modal Asing

Investor asing kembali menunjukkan ketertarikan terhadap saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai beli bersih atau net buy mencapai Rp6,67 triliun selama periode 11-15 Agustus 2025. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya mencapai Rp124,22 miliar. Kenaikan signifikan ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hampir menyentuh level psikologis 8.000.

Berdasarkan data dari BEI, IHSG menguat sebesar 4,84% dalam seminggu terakhir, berada pada posisi 7.898,37 pada Jumat (15/8/2025). Puncak tertinggi intraday indeks sempat mencapai 8.017. Sementara itu, kapitalisasi pasar naik sebesar 5,11% secara mingguan menjadi Rp14.247 triliun.

Kenaikan IHSG sejalan dengan intensitas aksi akumulasi investor asing. Total pembelian investor asing mencapai Rp46,15 triliun, sementara penjualan mereka sebesar Rp39,47 triliun. Hasilnya, net buy mencapai Rp6,67 triliun. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap prospek pasar saham Indonesia.

Saham BUMN dan Perbankan Jadi Prioritas Investor Asing

Dari sekian banyak saham yang dibeli oleh investor asing, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi yang paling diminati dengan catatan nilai bersih mencapai Rp2,3 triliun. Diikuti oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang mencatatkan net buy senilai Rp1,64 triliun.

Selain itu, investor asing juga membeli saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp1,33 triliun dan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang berhasil mengakumulasikan net buy asing senilai Rp769,7 miliar.

Menurut Nafan Aji Gusta, Senior Market Chartist dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, konsistensi aksi beli asing pada bulan Agustus terjadi setelah IHSG berhasil menguji level 8.000. Meskipun pada kuartal pertama 2025, indeks sempat tertekan oleh dinamika global seperti pemilu Amerika Serikat dan kebijakan Donald Trump, kini situasi mulai membaik.

“Dengan masuknya arus modal asing pada Agustus, peluang IHSG untuk bullish semakin terbuka,” ujar Nafan. Ia menilai bahwa proyeksi surplus transaksi berjalan kuartal II/2025 bisa menjadi katalis positif yang memperkuat sentimen pasar dan daya tarik IHSG bagi investor asing.

Secara teknikal, tren utama IHSG masih bullish dan termasuk dalam secular uptrend. Nafan menjelaskan bahwa koreksi yang mungkin terjadi akan bersifat sementara, bukan pembalikan tren. Strategi portofolio yang rasional saat ini adalah akumulasi bertahap pada saham dengan prospek fundamental solid serta manajemen risiko yang efektif.

Perbankan sebagai Sektor Favorit Investor Asing

Liza Camelia Suryanata, Head of Research dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, menambahkan bahwa strategi investor asing biasanya dimulai dari sektor perbankan, khususnya saham-saham unggulan yang menjadi tulang punggung IHSG. Arus modal masuk ini juga turut memperkuat nilai tukar rupiah.

Mata uang rupiah kini terapresiasi ke level Rp16.103 per dolar AS sejak awal tahun, meski dolar sedang melemah secara global. Selain itu, peluang penurunan suku bunga The Fed pada September yang sudah diantisipasi pasar lebih dari 90% membuat imbal hasil obligasi turun, sehingga minat investasi bergeser ke aset berisiko seperti saham.

Secara tren jangka menengah, pergerakan IHSG masih menunjukkan penguatan yang solid dalam pola parallel channel. Tertahannya IHSG di level mendekati 8.000 memberi kesan simbolis. “Selain konsolidasi sehat, aliran modal asing mulai menunjukkan konsistensi, tercermin dari net buy asing sepekan terakhir yang mencapai sekitar Rp5 triliun, level yang sudah lama tidak terlihat,” kata Liza.

Investor diharapkan tetap waspada dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Setiap keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.