Kementerian UMKM Laporkan Realisasi KUR 2025 Capai Rp 160 Triliun di Pertengahan Agustus

Target Penyaluran KUR 2025 Capai Rp300 Triliun

Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2025 sebesar Rp300 triliun. Dari angka tersebut, hingga pertengahan Agustus 2025, realisasi penyaluran sudah mencapai Rp160 triliun. Angka ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik, saat ditemui seusai menghadiri perayaan Hari Retail Modern Indonesia di Hero Pasar Swalayan, Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat.

Riza menjelaskan bahwa dari total target sebesar Rp300 triliun, sekitar 60 persen diharapkan digunakan untuk sektor produksi. Hal ini bertujuan agar UMKM dapat lebih berkembang dan meningkatkan produktivitasnya. Ia juga berharap dengan adanya KUR, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah bisa lebih mudah dalam memperluas usaha mereka.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa realisasi penyaluran KUR pada semester pertama 2025 mencapai Rp131,84 triliun atau sekitar 45,86 persen dari target tahun ini. Angka ini menunjukkan antusiasme tinggi dari pelaku UMKM dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan bersubsidi. Hal ini terjadi di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional yang menghadapi berbagai tantangan internal maupun eksternal.

Airlangga menambahkan bahwa hingga 30 Juni 2025, KUR telah menjangkau sebanyak 2,28 juta debitur. Tingkat kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) mencapai 2,38 persen, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata NPL kredit UMKM umum yang sebesar 4,36 persen. Ia menilai hal ini menunjukkan bahwa KUR berhasil mendorong produktivitas UMKM.

Sisa Kuota KUR 2025

Berdasarkan data realisasi, sisa kuota KUR 2025 per 15 Agustus 2025 sebesar Rp140 triliun. Angka ini masih cukup besar mengingat waktu penyaluran KUR hanya tersisa sekitar tiga bulan. Oleh karena itu, pelaku UMKM diimbau segera memanfaatkan sisa kuota dan waktu yang tersedia.

Persyaratan Pengajuan KUR BRI 2025

Untuk mengajukan KUR melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI), calon debitur harus memenuhi beberapa persyaratan. Berikut adalah persyaratan umum dan dokumen yang diperlukan:

Persyaratan Umum

Warga Negara Indonesia (WNI)
Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah
Memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimal 6 bulan
Tidak sedang menerima kredit produktif dari lembaga keuangan lain, kecuali kredit konsumtif seperti KPR atau KKB

Dokumen yang Dibutuhkan

Dokumen Pribadi: KTP, Kartu Keluarga (KK), dan akta nikah (jika sudah menikah)
Dokumen Usaha: Surat Keterangan Usaha (SKU) dari kelurahan/desa atau Nomor Induk Berusaha (NIB)
NPWP: Diperlukan jika pinjaman di atas Rp50 juta
Laporan Keuangan: Diperlukan untuk pinjaman di atas Rp50 juta

Persyaratan Tambahan

Usaha Produktif: Usaha yang dijalankan harus produktif dan layak, contohnya perdagangan, jasa, pertanian, atau industri
BI Checking/SLIK OJK: Calon debitur tidak boleh masuk dalam daftar hitam BI Checking/SLIK OJK
Rekening BRI: Jika sudah menjadi nasabah BRI, lampirkan rekening koran