Doa Saat Hujan: Memohon Rahmat dan Perlindungan dari Allah SWT
Musim hujan kembali hadir di Indonesia, membawa berkah sekaligus tantangan. Hujan merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT, sesuai dengan firman-Nya dalam Surah Asy-Syura ayat 28: "Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya." Umat Islam diajarkan untuk membaca doa saat hujan turun sebagai bentuk permohonan keberkahan dan perlindungan.
BMKG memprediksi bahwa curah hujan akan meningkat pada bulan September 2025 di wilayah seperti Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Meski hujan dapat menyuburkan tanah, ia juga berpotensi memicu banjir. Oleh karena itu, doa saat hujan menjadi penting sebagai cara untuk memohon manfaat dan keselamatan.
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Dua doa yang tidak ditolak: doa saat adzan dan doa saat turun hujan." Waktu hujan adalah momen yang mustajab untuk berdoa. Berikut beberapa doa yang bisa dibaca saat hujan turun:
Doa Pertama: "Allâhumma shoyyiban nâfi’an"
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat."
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Aisyah RA. Dibaca untuk memohon hujan yang membawa kebaikan. Bagi petani Indonesia, doa ini menjadi harapan agar sawah mereka subur dan mendukung ketahanan pangan di tengah ancaman perubahan iklim.
Doa Kedua: "Allâhumma hâwâlainâ wa lâ ‘alainâ"
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan."
Doa ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik RA. Relevan untuk daerah rawan banjir, seperti Jakarta, memohon agar air hujan mengalir ke tempat yang bermanfaat.
Doa Saat Melihat Awan Mendung: "Allâhumma shoyyiban rahmatan wa lâ shoyyiban ‘azâban"
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah hujan ini rahmat, bukan azab."
Doa ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan An-Nasai, mengingatkan kita bahwa hujan adalah nikmat dari Allah SWT.
Doa Setelah Hujan Reda: "Muthirnâ biffadhlillâhi wa rahmatihi"
Artinya: "Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah."
Doa ini mengajak kita bersyukur atas nikmat air yang menjadi sumber kehidupan.
Di Indonesia, doa ketika turun hujan sering dibaca secara berjamaah di masjid, terutama saat sholat Jumat. Ulama seperti Imam Syafi’i menegaskan bahwa doa ini mustajab, terutama saat hujan disertai petir. Doa-doa ini juga membantu menenangkan hati di tengah cuaca ekstrem. Di media sosial, banyak warganet berbagi pengalaman bagaimana doa ini membawa ketenangan saat hujan deras.
Bagi anak-anak, doa ini bisa diajarkan dengan teks Arab dan Latin untuk membiasakan mereka bersyukur. Ini sejalan dengan pendidikan agama di sekolah yang menekankan pentingnya doa dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam buku seperti "Rahasia Agar Doa Selalu Dikabulkan" karya Fahruddin Ghozy, doa hujan disebut sebagai amalan sunnah yang mendekatkan diri kepada Allah. Doa ini juga mengingatkan kita untuk menjaga lingkungan.
Doa ketika turun hujan bukan sekadar ritual, tapi ikatan spiritual dengan Allah. Dengan membaca doa ini, kita memohon agar hujan menjadi rahmat bagi bangsa Indonesia, bukan bencana. Mari jadikan setiap tetes hujan sebagai momen syukur. Dengan doa lengkap Arab, Latin, dan artinya, kita bisa memperkuat keimanan dan menjaga harapan akan kemakmuran negeri, amin.
Dengan doa, hujan yang turun menjadi pengingat akan kebesaran Allah. Semoga hujan tahun ini membawa berkah bagi seluruh umat dan alam Indonesia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!