Longsor Ancam Pasokan Air 5 Kelurahan di Ciamis

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Bencana Longsor di Ciamis Akibat Hujan Deras

Beberapa waktu terakhir, Kabupaten Ciamis mengalami curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan beberapa kejadian longsor dan pergerakan tanah di berbagai titik wilayah setempat. Salah satu lokasi yang paling parah adalah longsornya tembok penahan tanah (TPT) saluran irigasi Nagawiru di wilayah Sindangrasa, Kecamatan Ciamis.

Saluran irigasi ini telah berdiri sejak masa penjajahan Belanda dan menjadi sumber air penting bagi persawahan serta kolam di sekitar daerah tersebut. Ada lima kelurahan yang bergantung pada pasokan air dari saluran ini, yaitu Sindangrasa, Ciamis, Cigembor, Linggasari, dan Kertasari.

Akibat longsoran yang terjadi, sebagian besar reruntuhan tembok masuk ke dalam saluran irigasi. Saat ini, debit air di saluran tersebut sangat deras. Jika tidak segera diperbaiki, kondisi ini bisa membahayakan pintu air yang berada tidak jauh dari titik longsor. Titik longsor sendiri mencapai panjang 15 meter dan ketinggian 10 meter.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis, Ani Supiani, menjelaskan bahwa selama seminggu terakhir, tercatat empat kejadian longsor dan pergerakan tanah. Hujan dengan intensitas tinggi masih terus mengguyur wilayah tersebut.

Menurut data terbaru pada 21 Agustus 2025, dua kejadian utama terjadi. Pertama, pergerakan tanah di wilayah Kecamatan Cihaurbeuti, yang menyebabkan retakan pada halaman SMP 2 Cihaurbeuti, tempat parkir, dan toilet. Kedua, kucuran air yang menyebabkan erosi pada TPT pekarangan rumah milik Ineu Yuliani di Desa Selamanik, Kecamatan Cipaku. TPT sepanjang 15 meter dan tinggi 1,8 meter itu akhirnya ambruk.

Selain itu, hujan pada 20 Agustus 2025 juga memicu longsor di Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali. Halaman samping rumah milik Mansyur longsor akibat curah hujan yang tinggi.

Ani menambahkan, berdasarkan hasil asesmen, ada dugaan rembesan air dari kolam yang berada di atas TPT saluran irigasi Nagawiru. Sebelum kejadian longsor pada 16 Agustus 2025, sekitar pukul 11.30, wilayah Sindangsari diguyur hujan. Hujan tersebut memperparah kondisi rembesan, sehingga menyebabkan TPT irigasi longsor.

Warga setempat, seperti Dudung dari Sindangsari, mengatakan bahwa saat longsoran terjadi, terdengar suara sangat keras. Ia berharap agar tembok yang longsor segera diperbaiki, karena jika dibiarkan lama, dapat mengancam pintu air saluran irigasi.

”Runtuhan tembok masuk saluran irigasi, mengakibatkan aliran menyempit dan debit air semakin deras. Apalagi yang di bawah pintu air. Lebih cepat ditangani akan semakin baik,” ujarnya.

Bencana ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan pemeliharaan infrastruktur seperti saluran irigasi dan TPT, terutama di daerah yang rawan bencana. Masyarakat dan pemerintah setempat harus bersama-sama meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.