
Kondisi Laut di Pesisir Marunda yang Tercemar
Di pesisir Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, terdapat area laut yang kondisinya sangat mengkhawatirkan. Air laut di sekitar tanggul beton yang viral terlihat keruh dan penuh dengan sampah. Beton-beton tersebut juga disebut mengganggu aktivitas nelayan dalam melaut. Berdasarkan pengamatan, air di sekitar beton memiliki bau tidak sedap dan banyak sampah yang menumpuk.
Beton-beton tersebut merupakan bagian dari proyek pembangunan dermaga (pier) 3 di pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN). Direktur Utama KCN, Widodo Setiadi, menyatakan bahwa tanggung jawab terhadap kondisi air laut ini tidak hanya menjadi tugas perusahaan, tetapi juga semua pihak yang terlibat, termasuk pemilik kapal-kapal besar yang masuk ke area tersebut.
"Kami berharap pemerintah bisa lebih tegas. Ini juga menjadi tanggung jawab bersama. Apakah ada jaminan kapal-kapal besar tidak melakukan pencemaran?" ujar Widodo saat berada di Pelabuhan KCN, Jakarta.
Sumber Sampah yang Mengalir ke Laut
Widodo menjelaskan bahwa sampah-sampah yang ada di area tersebut berasal dari limbah industri dan rumah tangga sekitar. Menurutnya, sampah-sampah ini dibawa oleh angin barat dari Cilincing dan akhirnya mengendap di sekitar area tanggul beton.
"Kami tidak bertanggung jawab atas sampah-sampah tersebut. Itu adalah limbah dari lingkungan sekitar," tambah Widodo.
Ia memastikan bahwa proses pembangunan proyek dilakukan sesuai dengan aturan dan perizinan yang telah diperoleh. Selain itu, KCN rutin melakukan pembersihan di area perairan, bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dari Pemprov DKI Jakarta.
"Kami bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dari Pemprov bahu-membahu membersihkan area ini," ujar Widodo.
Bantuan untuk Nelayan yang Terdampak
Selain itu, KCN juga memberikan bantuan kepada nelayan Cilincing yang terdampak oleh proyek pembangunan pelabuhan. Namun, dalam pemberiannya, KCN bekerja sama dengan Dinas Sosial DKI Jakarta dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta untuk memastikan bahwa nelayan yang menerima bantuan adalah nelayan asli Cilincing.
"Yang terdaftar (KTP Jakarta), yang gak terdaftar saya gak mau. Kalau masuk Jawa Barat, Karawang misalnya, masa tanggung jawab saya?" ujar Widodo.
Harapan untuk Pemberdayaan Nelayan
Widodo berharap bahwa bantuan yang diberikan KCN dapat memberdayakan para nelayan yang terdampak oleh pembangunan dermaga. Ia ingin agar bantuan tersebut bukan hanya berupa uang, tetapi juga membantu meningkatkan pendapatan nelayan.
"Kalau saya berharapnya bukan uang, memberdayakan, menambah pendapatan," ujar Widodo.
Potret Tanggul Beton di Laut Cilincing
Tanggul beton yang ada di laut Cilincing kini menjadi sorotan karena dikelilingi air yang keruh dan penuh sampah. Beberapa nelayan Cilincing membantah bahwa video tentang tanggul beton tersebut dibuat oleh mereka, melainkan oleh wisatawan yang datang ke lokasi tersebut.
Penjelasan KKP tentang Tanggul Beton
Badan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga memberikan penjelasan bahwa tidak ada penyelewengan dalam pembangunan tanggul beton di laut Cilincing. Mereka menegaskan bahwa seluruh proses pembangunan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!