
Skandal Pemerasan di Kementerian Ketenagakerjaan yang Melibatkan Wakil Menteri
Sebuah skandal dugaan pemerasan yang terjadi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menarik perhatian publik. Nama Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan, disebut terlibat dalam praktik kotor ini. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap bahwa Immanuel tidak hanya mengetahui adanya kejahatan tersebut, tetapi juga turut serta dalam pengambilan bagian dari aliran dana haram.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menyatakan bahwa keterlibatan Immanuel sangat jelas terlihat. “Dia tidak sekadar tahu, tapi membiarkan, bahkan meminta bagian. Praktik itu berlangsung lama, dan IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) terlibat aktif di dalamnya,” ujarnya saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Skema Pemerasan yang Berlangsung Bertahun-tahun
Penyelidikan KPK menemukan bahwa praktik pemerasan terkait penerbitan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah berjalan sejak 2019. Biaya resmi yang seharusnya hanya ratusan ribu rupiah dipatok hingga jutaan rupiah. Dana itulah yang kemudian mengalir ke sejumlah pejabat, termasuk ke tangan sang wakil menteri.
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap Immanuel yang justru membiarkan sistem pungli di kementeriannya. “Dengan jabatan yang ia emban, seharusnya dia menghentikan penyimpangan ini. Namun faktanya, ia justru ikut menikmati hasil pemerasan,” tegas Asep.
Operasi Tangkap Tangan dan Dampak Politik
Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pada Jumat (22/8) menjadi puncak dari serangkaian penyelidikan. Dalam OTT itu, KPK mengamankan 11 orang tersangka, termasuk pejabat struktural Kemenaker, pihak swasta, dan Immanuel sendiri.
Presiden Prabowo Subianto langsung meneken surat pemberhentian Immanuel Ebenezer dari jabatannya. Langkah cepat ini diambil demi menjaga marwah pemerintahan dan menegaskan sikap tegas terhadap tindak pidana korupsi.
Daftar Tersangka Lengkap
Selain Immanuel, berikut adalah daftar pejabat yang ikut terjerat kasus ini:
- Irvian Bobby Mahendro – Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker.
- Gerry Aditya Herwanto Putra – Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi K3.
- Subhan – Subkoordinator Direktorat Bina K3.
- Anitasari Kusumawati – Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja.
- Fahrurozi – Dirjen Binwasnaker dan K3 (Maret–Agustus 2025).
- Hery Sutanto – Direktur Bina Kelembagaan Kemenaker (2021–Februari 2025).
- Sekarsari Kartika Putri – Subkoordinator di Kemenaker.
- Supriadi – Koordinator di Kemenaker.
- Temurila – Pihak PT KEM Indonesia.
- Miki Mahfud – Pihak PT KEM Indonesia.
- Immanuel Ebenezer Gerungan – Wamenaker.
Ditahan Hingga September
KPK menahan seluruh tersangka untuk 20 hari pertama, mulai 22 Agustus hingga 10 September 2025, di Rumah Tahanan Cabang KPK. Penahanan ini dilakukan untuk memudahkan pendalaman aliran dana, termasuk aset-aset yang diduga dibeli dari hasil pemerasan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!